POSRAKYAT.ID – Kepala Dinas Sosial Kota Tangsel Mohammad Ervin Ardani menyatakan, saat ini pihaknya tengah menyelaraskan data terkait kemiskinan.
Hal tersebut merujuk kepada data kemiskinan ekstrem, hasil olah Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI.
“Data Desil I dari Kemenko PMK itu ada sekitar 58 ribu warga miskin dengan kategori ekstrem,” kata Ervin beberapa waktu lalu, di ruang kerjanya.
Sementara Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) kita ada sekitar 380 ribu. Ini yang diselaraskan, agar menjadi data yang terintegrasi,” tambahnya.
Menurutnya, data kemiskinan ekstrem masih bergerak dinamis, sesuai dengan pendataan yang dilakukan oleh aparatur Kelurahan dan Kecamatan.
“Kita masih tunggu koordinasi dari Badan Pengembangan dan Penelitian Pembangunan Daerah (Bappelitbangda). Jadi data orang miskin, nantinya betul-betul valid,” ungkap Ervin.
Sementara itu, Kepala Bappelitbangda Kota Tangsel Eki Herdiana masih belum terkonfirmasi soal data kemiskinan ekstrem dari Kemenko PMK RI. Keterangannya, akan dimuat apabila wartawan sudah mendapatkan jawaban mengenai data tersebut.
Validasi Kemiskinan Aparatur Kelurahan dan Kecamatan
Sebelumnya, Pemkot Tangsel terus melakukan validasi dan verifikasi soal mandatory Menko PMK, terkait data kemiskinan ekstrem.
Seperti yang dikatakan Camat Pamulang Mukhroni bahwa saat ini sedikitnya 3435 KK, terdata masuk dalam kategori miskin ekstrem, berdasarkan informasi Bapelitbangda Kota Tangsel.
Serupa dengan Ciputat dan Serpong Utara, tambah Mukhroni, pendidikan gratis masih menjadi usulan yang paling banyak dari masyarakat, saat verifikasi.
Terpisah, Camat Setu Erwin Gemala Putra menyatakan bahwa, saat ini verifikasi dan validasi masih berproses.