POSRAKYAT.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel terus melakukan validasi dan verifikasi soal mandatory Menko PMK, terkait data kemiskinan ekstrem. Memberikan pelatihan, sebagai upaya menekan kemiskinan ekstrem.
Seperti yang dikatakan Camat Pamulang Mukhroni bahwa saat ini sedikitnya 3435 KK, terdata masuk dalam kategori miskin ekstrem, berdasarkan informasi Bapelitbangda Kota Tangsel.
“Paling banyak di Kelurahan Kedaung. Jadi gini, kemiskinan ekstrem ini kan datanya dari Kemenko PMK yah, sekarang lagi memverifikasi dan validasi di lapangan. Benar atau ngga miskin ekstrem,” kata Mukhroni, ditulis Kamis 2 November 2023.
Dari 3435 KK itu, lanjutnya, sudah tervalidasi sebanyak 410 KK. “Yang sudah terverifikasi itu 410 KK. Untuk Kelurahan Kedaung itu, yang sudah terverifikasi baru 24 sampai sabtu kemarin,” tambahnya.
Serupa dengan Ciputat dan Serpong Utara, tambah Mukhroni, pendidikan gratis masih menjadi usulan yang paling banyak dari masyarakat, saat verifikasi.
“Permintaannya sama yah, pendidikan gratis, lowongan pekerjaan, pelatihan-pelatihan. Soal banyak warga yang ngga dapet sekolah negeri, saya belum tau persis ya,” tukas Mukhroni.
Terpisah, Camat Setu Erwin Gemala Putra menyatakan bahwa, saat ini verifikasi dan validasi masih berproses.
“Dari Bappelitbangda itu masih 765 untuk wilayah Kecamatan Setu. Sudah 474 KK terverifikasi, tapi ini masih berproses. Paling tinggi di Kademangan 240 KK, nomor duanya Bakti Jaya ada 230 KK,” ujar Erwin.
“Kita tawarkan maksudnya di situ ada lansia, yang tidak bisa kerja lagi, atau contoh misalkan di situ ada anak usia sekolah yang tidak sekolah akan ada beasiswa, arahnya ke sana,” tegasnya.
Serupa, Camat Pondok Aren Hendra mengungkapkan bahwa jumlah KK yang masuk dalam kemiskinan ekstrem sebanyak 2186.