Selasa, Juni 24, 2025

Serap Ratusan Miliar, DPRD Kabupaten Semprot Dindik Soal Angka Putus Sekolah

POS RAKYAT – Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Kholid Ismail tampak kesal dengan informasi tingginya angka putus sekolah di wilayah tersebut.

Dengan nada tinggi, Kholid Ismail menyebut bahwa Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Tangerang telah digelontorkan anggaran ratusan miliar. Namun, imbuh Kholid, tingginya angka putus sekolah, seperti menampar Pemerintahan Kabupaten Tangerang.

“Anggaran yang digelontorkan untuk pendidikan cukup tinggi, yakni sebesar 17% dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tangerang Rp5,4 triliun. Jadi selama ini Dindik ngapain aja? sedangkan APBD yang terserap untuk pendidikan ini sangat besar,” ungkap Kholid, ditulis Kamis 11 Agustus 2022.

Kholid menegaskan, kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa waktu lalu bukan alasan pembenaran bagi dinas terkait.

Baca Juga :  Polresta Tangerang: Motif Pengrusakan Karena Kesal Direspon Lambat DPRD

“Kondisi COVID-19, jangan selalu dijadikan alasan Dindik tidak bisa mencapai target,” ungkapnya.

Senada, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tangerang Nasrullah Ahmad, menyayangkan pernyataan Sekretaris Dindik yang membantah tingginya angka putus sekolah, dengan asumsi belaka.

“Ya memang data putus sekolah ini harus dibantah dengan data lagi, tanpa data penjelasan Dinas Pendidikan itu cuma cerita atau omong kosong,” kata Nasrullah.

Nasrullah menuturkan, desakan Komisi II kepada Dindik untuk dapat menjelaskan data tingginya putus sekolah ini, merupakan bentuk langkah upaya bersama dalam memperbaiki kualitas pendidikan yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang.

“Ya maka itu, semua hari ini dalam hearing kita kumpulkan agar kedepannya kualitas pendidikan jauh lebih baik,” terangnya.

Baca Juga :  BPN Tangsel Kebut PTSL di Kelurahan Lengkong Gudang

Sebelumnya, Kepala Dindik Syaifullah menyatakan, angka yang dirilis Kemendikbud belum final, berdasarkan Data Pokok Kependidikan (Dapodik), di wilayah Kabupaten Tangerang.

“Jadi, perlu diingat bahwa data di Dapodik itu adalah data berjalan yang belum terverifikasi atau belum dilakukan cut off. Jadi belum sebagai data final,” kata Syaifullah seperti dirilis Dinas Kominfo Kabupaten Tangerang, ditulis Senin 8 Agustus 2022.

Berbeda, Sekretaris Dindik Kabupaten Tangerang Fahrudin menyebut, banyaknya anak putus sekolah, karena lebih memilih bekerja guna mencukupi kebutuhan hidup.

“Tapi memang ada yang berhenti (sekolah) karena mereka memilih kerja dibanding sekolah. Khususnya wilayah Utara,” kata Fahrudin.

Iklan - Scroll kebawah untuk melanjutkanspot_img
RELATED ARTICLES

Populer