POS RAKYAT – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan, dirinya mendapatkan mandat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengejar pasokan kebutuhan gula konsumsi sekira 850 ribu ton.
Pasalnya, kata Syahrul, kebutuhan gula konsumsi masyarakat saat ini mencapai 3,2 juta ton dan gula untuk industri 4,1 juta ton. Sementara, produksi gula nasional tercatat masih sangat rendah, yakni 2,35 juta ton.
“Bapak Presiden mengharapkan dalam waktu yang sangat cepat, ada langkah-langkah bersama antar kementerian baik pertanian, BUMN, perdagangan, perindustrian untuk mempersiapkan kebutuhan gula nasional kita secara baik,” kata Syahrul, ditulis Kamis 21 Juli 2022.
Presiden memerintahkan jajarannya untuk menyiapkan langkah memperkuat pemenuhan gula konsumsi.
“Bapak Presiden memerintahkan agar langkah untuk memperkuat gula konsumsi harus dilakukan, berarti ada 850 ribu ton untuk dipersiapkan,” tegas Syahrul.
Saya mendapatkan perintah bersama menteri lain, Menteri BUMN lebih khusus untuk mempersiapkan baik rawat ratoon dari tebu maupun bongkar ratoon, artinya ada lahan-lahan intensifikasi dan lahan-lahan ekstensifikasi yang harus digarap secara persamaan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Syahrul menuturkan bahwa Presiden Jokowi terus memonitor secara berkala mengenai masalah pangan. Presiden pun menginstruksikan kementerian terkait untuk dapat memberikan dukungan dalam memperkuat kebutuhan gula konsumsi nasional.
“Menteri BUMN diberikan arahan untuk mulai dari hulu sampai hilir terlibat, dan menteri lain tentu saja sesuai dengan teknis kementerian atau tugas kementerian lain untuk memberi dukungan agar Menteri BUMN bisa melangkah lebih cepat memperkuat kebutuhan-kebutuhan gula konsumsi kita khususnya, dan secara bertahap akan masuk pada gula industri yang cukup besar itu,” tuturnya.