POSRAKYAT.ID – Kepala Kanwil Bea Cukai Provinsi Banten Rahmat Subagio menyatakan, kinerja APBN Provinsi Banten pada awal tahun 2024 menunjukkan hasil yang sangat baik, sebab dukungan oleh pendapatan negara yang tumbuh positif hampir di semua komponen dan belanja negara yang terakselerasi.
Penyampaian secara daring tersebut bersama-sama dengan Kepala Kanwil DJP Banten Cucu Supriatna, Kepala Kanwil DJKN Banten Djanurindro Wibowo, dan Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II Kanwil Perbendaharaan Provinsi Banten Amra, dalam konferensi pers APBN Regional Banten periode sampai dengan 31 Januari 2024, Selasa 28 Februari 2024.
Pendapatan negara di Provinsi Banten hingga 31 Januari 2024, mencapai Rp7,66 triliun. Tumbuh 7,44 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kepala Kanwil DJBC Banten, Rahmat Subagio menyampaikan informasi tentang pendapatan kepabeanan dan cukai Provinsi Banten hingga 31 Januari 2024.
Menurutnya, capaian pendapatan kepabeanan dan cukai periode tersebut sebesar Rp1,04 triliun, tercapai 7,08 persen dari target APBN 2024 sebesar Rp14,71 triliun dan tumbuh sebesar -1,07 persen (year of year).
Rahmat menjelaskan, penurunan pendapatan kepabeanan dan cukai ini, sebab adanya penerimaan non rutin pada Januari 2023. Penerimaan kepabeanan dan cukai ini, terdiri dari bea masuk, cukai, dan bea keluar.
Bea masuk mencapai Rp850,34 miliar, turun 4,57 persen, dorongan atas kinerja impor nasional, terutama barang konsumsi dan kebutuhan bahan baku/penolong kebutuhan industri raw sugar.
Cukai mencapai Rp191,24 miliar, naik 18,50 persen, terpengaruh oleh pertumbuhan industri rokok elektrik, peningkatan volume produksi minuman mengandung etil alkohol golongan B serta kenaikan tarif cukai MMEA 20 persen (rata-rata tertimbang). Bea keluar mencapai Rp0,006 miliar, turun 98,49 persen, sebab jumlah produksi dan fluktuasi harga komoditas kelapa sawit dan produk turunan pengolahannya.
Neraca APBN di Provinsi Banten
Untuk penerimaan cukai Hasil Tembakau (HT), pada bulan Januari 2024 tumbuh eksesif mencapai 19,97 persen (Mounth of Mounth Januari 2023). Pertumbuhan penerimaan cukai, oleh peningkatan produksi HT Januari 2024 serta kebijakan kenaikan tarif cukai sebesar 10 persen tahun 2024. Penerimaan HT di bulan Januari 2024 hampir seluruhnya sebesar 97,74 persen merupakan penerimaan atas Rokok Elektrik (Rel).
Selain itu, semakin optimalnya penerimaan cukai HT juga pengaruh dari penerapan UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan yang mengakomodir kebijakan ultimum remedium terhadap tindak pidana di Bidang Cukai.
Rahmat juga menyampaikan informasi tentang kinerja neraca perdagangan Provinsi Banten hingga Januari 2024. Menurutnya, neraca perdagangan Januari 2024 yaitu USD -2,32 miliar atau melemah 2 persen.dibandingkan bulan Desember 2023 (USD -2,27 miliar).
Penurunan netto neraca perdagangan bulan Januari 2024 tersebut akibat penurunan impor pada komoditi peranti lunak dan barang digital, besi pig dan ingot besi dan baja bukan paduan, serta penurunan ekspor pada komoditi logam mulia dan logam berpalut logam mulia, batu bara, dan telepon. Neraca perdagangan Januari 2024 menurun 28 persen.
Penurunan netto neraca perdagangan bulan Januari 2024, akibat penurunan nilai ekspor pada sektor non migas dan migas, dengan dominasi pada komoditi perhiasan barang hasil tempaan pandai emas dan perak serta barang, telepon dan alat jaringan digital. Pada Januari 2024, ekspor tercatat USD 0,77 miliar atau menurun 36 persen, dan impor tercatat USD 3,09 miliar, meningkat 3 persen.