“Mereka bilang ada yang pernah ditampar, Ustaz juga pegang-pegang. Bahkan sampai menyenggol payudara juga, apa boleh dalam islam?” ujar Ustazah A, menirukan pengakuan salah seorang santriwati kepadanya kala itu.
Mendengar banyak pengakuan, Ustazah A merasa syok dan meneruskan informasi tersebut ke guru-guru senior untuk disampaikan ke pihak yayasan. Beberapa video pengakuan santri pun sempat direkam untuk memperkuat pengaduan tersebut.
Namun, upaya Ustazah A mengadukan perilaku sang Kepala pondok pesantren tak mendapatkan respon tuntas di internal. Ustazah A lalu nekat menghubungi para orang tua, dan mendampingi mereka untuk membuat pelaporan ke polisi, Kantor Kemenag Kota Tangsel, hingga UPTD PPA.