POSRAKYAT.ID – Anggota DPRD Provinsi Banten Ahmad Fauzi memberi tanggapan soal pendapatan asli daerah (PAD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang disinyalir bocor, dan kekerasan yang masih marak terjadi.
Menurutnya, kebocoran PAD pada sektor parkir dalam pemberitaan, sebab banyaknya lokasi yang tidak menggunakan teknologi eparking.
“Ya saya rasa Tangsel ini kan kota yang maju yah, harusnya buat dong manajemen secara elektronik, jangan manual,” ujar Fauzi, beberapa waktu lalu.
Dengan manajemen pemungutan retribusi secara elektronik itu, lanjut Fauzi, kebocoran PAD dari sektor parkir pada Dinas Perhubungan dapat tertangani.
“Sehingga kebocoran dapat dicegah. Di goverment itu eparking-eparking itu, kita lakukan. Jangan sampai ada yang manual, supaya tidak terjadi kebocoran,” tegasnya.
Selain PAD, Fauzi juga menekankan soal kekerasan yang terjadi pada anak dan perempuan di Kota Tangsel.
Pihaknya menekankan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel sepatutnya menggandeng para tokoh masyarakat, hingga media massa.
“Saya setuju yah (kekerasan pada anak dan perempuan tinggi), karena ini saya kira, kita sangat fokus yah, agar tidak terjadi terus,” jelas Fauzi.
Pemkot harus punya cara untuk menangani, bisa melibatkan masyarakat, dan tokoh masyarakat. Jangan selalu take over lah, tokoh-tokoh libatkan,” sambungnya.
Dengan upaya tersebut, ungkap Fauzi, Pemkot telah melakukan langkah preventif guna mengatasi kekerasan pada perempuan dan anak.