Ilustrasi Gas Melon. (Foto: Dok Harianhaluan)
POSRAKYAT.ID – Mulyadi (40) salah seorang pemilik toko kelontong di wilayah Pondok Pucung, Tangerang Selatan (Tangsel) mengaku keberatan dengan wacana pemerintah, tentang satu rw satu pangkalan gas melon (elpiji 3kg).
“Kita keberatan lah. Karena tabung-tabung gas melon ini kan kita beli. Saya 20 tabung per tiga hari,” ujar Mul, Jumat 20 Januari 2023
Kalau wacana satu rw satu pangkalan, mau ngga bayarin tabung-tabung kita,” katanya lagi.
Mul menuturkan, distributor pun merasa keberatan, jika harus melayani kebutuhan gas melon tersebut.
“Mereka juga ngga mau kalo ke sana semua. Apalagi kalo harus ganti tabung-tabung,” tegasnya.
Terus, kalo warung kayak saya ngga boleh jual gas melon, apa harus jual yang 5,5 kg atau 12 kg? Itu kan mahal. Yang gas pink (5,5 kg) itu udah Rp127 ribu, yang 12 kg udah Rp200 ribu lebih,” tuturnya lagi.
Belum lagi, sambungnya, wacana tersebut disinyalir akan menimbulkan nepotisme.
“Kalau satu rw satu pangkalan, jangan-jangan pangkalan yang ditunjuk keluarganya RW semua,” paparnya.
POSRAKYAT.ID - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten, Arlan Marzan menyatakan,…
POSRAKYAT.ID - Ketua Bidang Organisasi pada KONI Tangsel, Henry Kristianto mengungkapkan, saat ini pihaknya telah…
POSRAKYAT.ID - Ketua Cabang Olah Raga (Cabor) Bina Raga Kota Tangsel, Firmanto menyatakan, pihaknya bersama…
POSRAKYAT.ID - Gubernur Provinsi Banten, Andra Soni mengaku, keterbatasan sekolah negeri, menjadi momok bagi peserta…
POSRAKYAT.ID - Kepala Bidang Pengendalian, Pencemaran, dan Kerusakan Lingkungan, pada DLH Kota Tangsel, Carsono mengungkapkan,…
POSRAKYAT.ID – Berkolaborasi bersama Kejaksaan Tinggi, Kanwil Bea Cukai Banten mengadakan Focus Grup Discussion (FGD)…
This website uses cookies.