Hukum & Kriminal

Ssstt! Kejagung Selamatkan Negara dari Maling Uang Rakyat Ratusan Triliun

POS RAKYAT – Ditengah kasus FS yang merebak, diam-diam Kejaksaan Agung (Kejagung) menyelamatkan uang negara dari tindak pidana korupsi (maling uang rakyat) yang dilakukan oleh Surya Darmadi, sebesar ratusan triliun.

Dikatakan Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Ketut Sumedana, dalam perhitungan bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), beberapa aset, uang baik dalam bentuk Rupiah, Dolar Amerika, serta Dolar Singapura, berhasil diamankan.

“empat puluh bidang tanah yang tersebar di Jakarta, Riau, Jambi dan Kalimantan Barat, enam pabrik kelapa sawit di Jambi, Riau dan Kalimantan Barat, enam gedung yang berlokasi di Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat, tiga, apartemen di Jakarta Selatan, dua hotel di Bali, satu unit helikopter,” kata Ketut, dalam rilis yang diterima posrakyat.id, Jumat 2 September 2022.

Adapun enam aset diatas bernilai kurang lebih sebesar Rp11,7 Triliun. Selanjutnya, uang yang tersebar di beberapa rekening Rp5.123.189.064.978, USD. 11.400.813,57 serta, SGD 646,04. Adapun Laporan Hasil Pemeriksaan BPKP RI, dengan rincian, hasil perhitungan kerugian keuangan Negara kurang lebih Rp4,9 Triliun. Dan asil perhitungan kerugian perekonomian Negara kurang lebih Rp99,2 Triliun,” tambahnya.

Selain aset-aset tersebut, lanjut Ketut, aset yang belum dinilai yaitu empat unit kapal Tug Boat Tongkang di Batam dan Palembang.

“Ada perubahan nilai dari awal Penyidik menemukan kerugian sebesar Rp78 Triliun dan saat ini total kerugian keuangan dan perekonomian Negara kurang lebih sejumlah Rp104,1 Triliun,” tegas Ketut.

Saat ini, pihaknya tidak lagi menggunakan istilah kerugian negara, namun kerugian perekonomian negara. Menurut keterangan dari Jaksa Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), penggunaan istilah tersebut, dianggap memiliki cakupan yang lebih besar.

“Jampidsus menyampaikan, dan ini harus dipahami, bahwa sekarang Kejaksaan tidak lagi menggunakan instrumen kerugian Negara, tetapi sudah mencoba membuktikan kerugian perekonomian Negara karena cakupannya lebih luas sehingga nilainya cukup besar,” tandas Ketut.

Pradila Kibo

Recent Posts

SPAM Karian Ditunda, Perseroda PITS Ubah Rencana Bisnis

POSRAKYAT.ID - Direktur Utama Perseroda PITS, Tubagus Suhendra membenarkan soal penundaan Sistem Penyediaan Air Minum…

2 jam ago

Bukukan 2,6 Triliun di Triwulan Pertama, DPMPTSP Tangsel: PMDN Mendominasi

POSRAKYAT.ID - Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Tangsel, Maulana…

8 jam ago

Retribusi Kolam Renang Milik Dinas Olah Raga Tangsel Disorot BPK

POSRAKYAT.ID - BPK Provinsi Banten memyoroti soal tata kelola dua kolam renang milik Dinas Kepemudaan…

9 jam ago

Gagal Paham Jobdesk, Lurah Ciputat Edukasi RT dan RW

POSRAKYAT.ID - Lurah Ciputat, Iwan Pristiyasa mengaku, banyak pengurus setingkat RT dan RW di wilayahnya,…

1 hari ago

Catat! Jalan Haji Usman Ciputat Diberlakukan Satu Arah

POSRAKYAT.ID - Kepala Bidang Lalu Lintas pada Dinas Perhubungan Kota Tangsel, Martha Lena mengatakan, Jalan…

1 hari ago

Kabar Gembira, Pemutihan Denda Pajak Diperpanjang Hingga 31 Oktober

POSRAKYAT.ID - Gubernur Banten, Andra Soni mengungkapkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten memperpanjang masa pemutihan denda…

1 minggu ago

This website uses cookies.