POS RAKYAT – Penasihat Senior Global Building Performance Network (GBPN) Indonesia Sandra Pranoto menjelaskan bahwa komitmennya untuk mempercepat pencapaian berbagai target ini melalui penyediaan bantuan teknis dan reformasi kebijakan menggunakan pendekatan bottom-up.
“Kolaborasi ini dimulai pada bulan Agustus 2022 dan melalui kerja sama ini, GBPN berharap dapat membantu Kota Tangerang Selatan (Tangsel) untuk menjadi salah satu kota pertama di Indonesia yang memiliki peta jalan dalam mendorong pertumbuhan bangunan yang hemat energi,” ungkap Sandra, Rabu 31 Agustus 2022.
Nantinya keberhasilan program bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Kota Tangerang Selatan ini, kan menjadi percontohan bagi kota lainnya di Indonesia,” Sandra Pranoto menjelaskan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel dipilih sebagai kota percontohan (pilot city) dalam program Kementerian ESDM, ini dikarenakan pertumbuhan kota yang cepat dan banyaknya bangunan gedung yang sedang dibangun yang berpotensi menghasilkan emisi CO2 yang cukup signifikan.
Sementara itu, Direktur Konservasi Energi pada Kementerian ESDM Ni Luh Puspa Dewi menyampaikan apresiasinya kepada Pemkot Tangsel, yang berkomitmen mewujudkan Net Zero Emissions. Oleh karenanya, kerja sama ini harus segera dilaksanakan dan dilakukan.
“Sektor energi memiliki kewajiban menurunkan emisi. Hal itu dilakukan dengan dua pendekatan yaitu dari sisi demand, pengguna energi dan dari sisi suply, penyedia energi,” jelasnya.
Kedua pendekatan tersebut dilakukan secara bersama melalui kebijakan transisi energi. Penggunaan energi sektor transportasi, industri, rumah tangga dan sektor komersial sangat berperan mencapai target Net Zero Emissions.
Untuk mendukung implementasi proyek ini, Pemkot Tangsel menunjuk BAPPELITBANGDA sebagai Leading Agency dan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Dinas Penanaman Modal dan PTSP (DPMPTSP) sebagai pelaksana teknis.
Kolaborasi ini juga akan menyediakan pelatihan dan konsultasi yang melibatkan pemangku kepentingan yang lebih luas di Tangsel seperti pengembang swasta, universitas lokal, para ahli konstruksi, dan segenap pemangku kepentingan lain.
GBPN memiliki visi yang sama dengan Kementerian ESDM, yaitu untuk mengendalikan perubahan iklim melalui penggunaan energi yang lebih baik dan peningkatan performa bangunan.
Dalam konteks ini, GBPN menyediakan bantuan teknis dalam rangka reformasi kebijakan, seperti kajian regulasi kunci di tingkat nasional dan subnasional, mendesain peta jalan dan cara implementasi, dan mengidentifikasi kebutuhan untuk integrasi kebijakan secara vertikal.