Senin, Maret 24, 2025

Kemenag Kabupaten Tangerang Angkat Bicara Soal Tudingan Bupati Zaki

POS RAKYAT – Menanggapi tudingan Bupati Ahmed Zaki Iskandar soal angka putus sekolah, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Penma), pada Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tangerang Abdullah Hasyim, membeberkan data penyerapan peserta didik.

“Saya sudah katakan ke Beliau (Bupati Tangerang), di Kabupaten Tangerang ada 800 lebih madrasah yang siap menampung peserta didik, yang tidak diterima di sekolah negeri. Pernyataan Bupati itu, karena Beliau hanya mendengar dari Dinas Pendidikan,” kata Abdullah Hasyim, Selasa 16 Agustus 2022.

Hasyim menuturkan, dari 55 ribu anak lulusan SD, SMP Negeri di Kabupaten Tangerang hanya dapat menampung 30 ribu. Sementara lainnya, imbuh Hasyim, ada pula yang masuk ke pondok-pondok pesantren dan madrasah-madrasah.

Baca Juga :  Dinkes Kabupaten Tangerang Optimalisasi Germas

“Jadi kita ini kan ada dua jalur pendidikan. Ada dari Kemendikbud, ada juga dari Kemenag. Nah, data dari Kemendikbud itu, lulusan SD itu ada 55 ribu, dan serapannya hanya 30 ribu. Jadi sisanya dianggap putus sekolah,” ujar Hasyim.

Padahal sudah saya sampaikan usai Rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Pak Bupati, kami ada 800 lebih madrasah yang siap menampung peserta didik, yang tidak tertampung di sekolah-sekolah negeri,” tambahnya.

Saat ditanya soal jumlah serapan yang terdata di madrasah-madrasah di Kabupaten Tangerang, Hasyim menyebut bahwa sampai saat ini pendataan masih berjalan.

“Saya belum dapat data dari Education Management Information System (EMIS). Jumlah siswa bervariasi, ada 30, ada yang 40. Tapi belum ada data yang secara rinci,” tegasnya.

Baca Juga :  Petani di Tangsel Jaga Ketahanan Pangan Pasca Kenaikan BBM

Diberitakan sebelumnya, menyoal tingginya angka anak putus sekolah, Bupati Ahmed Zaki Iskandar menuding, masih banyak sekolah ataupun pondok pesantren (Ponpes), serta madrasah yang tidak melaporkan jumlah peserta didik.

“Iya macam-macam, ini lagi dibahas oleh Dinas Pendidikan (Dindik),” kata Ahmed Zaki Iskandar kepada wartawan, Jumat 5 Agustus 2022.

Karena ada beberapa siswa yang sebetulnya sudah sekolah di sekolah swasta, madrasah, dan pondok pesantren tapi tidak dilaporkan. Nah ini sedang disisir semua,” tambahnya.

Iklan - Scroll kebawah untuk melanjutkanspot_img
RELATED ARTICLES

Populer