Birokrasi

Angka Putus Sekolah Tinggi, DPRD Kabupaten Tangerang: Indikatornya Apa?

POS RAKYAT – Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tangerang Nasrullah Ahmad, mempertanyakan data yang dirilis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), soal tingginya angka putus sekolah di wilayahnya.

“Terkait angka 22 ribu itu, kita belum cek benar apa tidak. Kalaupun benar, ini indikatornya apa? Apakah kita kurang (jumlah) sekolah? Apa karena pembiayaannya? Kan banyak faktor, ini yang perlu kita kaji,” kata Nasrullah kepada posrakyat.id, Kamis 4 Agustus 2022.

Pihaknya akan melakukan hearing dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan stakeholder guna membahas angka putus sekolah di Kabupaten Tangerang.

“Nanti kita akan hearing bersama dinas. Jadi intinya kita akan memanggil dinas terkait masalah ini, dan bukan hanya Dinas Pendidikan (Dindik), tapi termasuk Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS), Forum Komite atau stakeholder yang lain yang terkait,” tegas Politisi Partai Gerindra itu.

Pihaknya meminta kepada pemerintah untuk segera menginventarisir informasi dan data yang disajikan oleh Kemendikbud tersebut. Pasalnya, program wajib belajar 12 tahun, harus terealisasi di wilayah yang dipimpin oleh Ahmed Zaki Iskandar dan Mad Romli itu.

“Pemerintah wajib mengedukasi masyarakat tentang wajib belajar minimal 12 tahun. Terus, menginventarisir angkanya biar berkurang. Intinya, bagaimana supaya angka kebodohan itu berkurang,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, angka putus sekolah di wilayah Kabupaten Tangerang, tertinggi di Banten. Hal ini diungkap Kemendikbud, yang mesti menjadi perhatian Bupati Tangerang Zaki Iskandar.

Diketahui dari Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemendikbud diketahui bahwa, dari jenjang SD hingga SMA sederajat di Kabupaten Tangerang mencapai 22.194.

Angka itu, merupakan angka putus sekolah dari tingkat SD hingga SMA sederajat.

Menanggapi hal itu,  Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang, Eny Suhaeni mengaku sangat prihatin dengan tingginya angka anak putus sekolah di Kabupaten Tangerang.

Menurut Eny, pihak Pemerintah Kabupaten Tangerang  dan Provinsi Banten, melalui Dinas Pendidikannya harus melakukan penyisiran, apa penyebab anak-anak putus sekolah.

Sehingga, solusi untuk mengentaskan permasalahan tersebut dapat segera dicarikan solusi.

“Tentunya sangat memprihatinkan ya. Dengan tingginya angka tersebut. Padahal saat ini sekolah negeri dari tingkat SD, SMP, sampai SMA sudah digratiskan, ” kata Eny, ditulis Selasa 2 Agustus 2022 lalu.

“Harus dilakukan penyisiran, apa penyebabnya, apakah faktor ekonomi atau memang yang lain, sehingga bisa dicarikan solusianya. Ditambah memang pada saat Covid-19 perekonomian masyarakat sangat terganggu, ” tambahnya.

Admin

Recent Posts

Serapan Belanja Rendah, Kontraktor di Tangsel Jadi Biang Kerok?

POSRAKYAT.ID - Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengaku, hingga triwulan empat tahun anggaran 2025, realisasi…

22 jam ago

Singgung Makna Perjuangan, Gus Ipul: Kepentingan Negara, Bukan Kelompok

POSRAKYAT.ID - Menteri Sosial RI, Syaifullah Yusuf mengunjungi Monumen Lengkong, di Kota Tangerang Selatan. Kunjungan…

5 hari ago

Ke TMP Taruna Kota Tangerang, Mensos RI Singgung Sekolah Rakyat

POSRAKYAT.ID - Menteri Sosial (Mensos) RI Syaifullah Yusuf menegaskan, guna meningkatkan kualitas sekolah rakyat di…

5 hari ago

Munas III Serikat Pekerja, Menaker: W<span;>ujudkan Hubungan Industrial yang Harmonis dan Transformatif

POSRAKYAT.ID - Menteri Tenaga Kerja (Menaker) RI, Yassierli menyatakan, dalam rangka menghadapi berbagai tantangan di…

5 hari ago

Operasi Gurita Wujud Implementasi Asta Cita Presiden Prabowo

POSRAKYAT.ID - Kepala Kanwil DJBC Provinsi Banten, Ambang Priyonggo mengungkapkan, penegakan hukum di bidang bea…

6 hari ago

Kolaborasi Jaga Penerimaan Negara, Miliaran BKC Ilegal Dimusnahkan

POSRAKYAT.ID  — Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) DJBC Provinsi Banten, Ambang Priyonggo menegaskan, hasil kolaborasi dalam…

6 hari ago

This website uses cookies.