POSRAKYAT.ID – Anggota DPRD Kota Tangerang, Saiful Milah mengungkapkan, program transportasi umum Si Benteng, masih jauh dalam upaya melayani masyarakat di Kota Akhlakul Karimah.
Menurutnya, dengan subsidi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang sebesar Rp3 miliar setiap bulannya, Si Benteng belum menjadi transportasi yang maksimal, bahkan terkesan hanya ‘menghisap’ APBD di kota tersebut.
“Masyarakat lebih cenderung ‘bermesraan’ dengan transportasi berbasis aplikasi. Jadi kita lebih baik jujur saja. Alihkan subsidi ke tempat lain. Daripada subsidi penerima manfaatnya tidak kelihatan. Hanya operator (Si Benteng) yang menikmati,” ujar Saiful Milah, Rabu 26 November 2025.
Saiful menyinggung kinerja Perseroda Tangerang Nusantara Global (TNG) selaku BUMD, yang sangat lemah dalam mengawasi pihak ketiga, yang mendapat amanat menjalankan Si Benteng.
“TNG sendiri tidak menerapkan GPS atau Global Positioning System berbasis rute. Karena kan di jalan juga jarang kelihatan (beroperasinya Si Benteng). Kalau ada GPS berbasis trayek, dan berbasis rute, ini ketahuan. Apakah betul-betul mereka beroperasi?” tegasnya.
Abah Saiful, sapaan akrabnya, bahkan menuding adanya ‘kenakalan’ oknum sopir, dan pihak operator Si Benteng. “Nah kenakalan dulu mereka ini, masih ada tuh mobil yang digantung roda belakangnya, supaya kilometernya jalan, mesin mereka hidupin,” ungkap Abah Saiful.
Setelah praktik tersebut terungkap, lanjut Abah Saiful lagi, sekarang para sopir dan operator ‘mengakali’ target kilometer Si Benteng dengan cara yang lain. “Sekarang dalam rangka menutupi kebutuhan nilai jumlah kilometer, mereka bermain tuh di perumahan. Muter-muter aja,” terangnya.
Melihat hal itu, pihaknya meminta agar Pemkot Tangerang lebih memperketat pengawasan terhadap kinerja Perseroda TNG, dan operator Si Benteng.
Abah Saiful menekankan pentingnya penggunaan GPS, dan uji coba menggratiskan angkutan kota tersebut. Dengan adanya program gratis naik Si Benteng, sambungnya, pemerintah dapat mengkaji keberlanjutan program tersebut.
“Kita harapannya pemerintah fair. Pertama, kalau perlu gratiskan, jangan lagi berbayar (dalam pelayanan Si Benteng). Kedua, lengkapi itu (Si Benteng) dengan CCTV dan GPS. Berbasis trayek,” papar Abah Saiful.
Kalau sudah gratis, dan peminatnya itu ada, teruskan (program Si Benteng). Tapi kalau peminatnya tidak ada, walaupun sudah gratis, berarti perlu kita hapus. Lebih baik, subsidinya untuk kebutuhan yang lain. Rumah sakit umum kita juga masih payah,” tandasnya.
POSRAKYAT.ID – Sepanjang bulan November 2025, Kanwil DJBC Banten bersama KPPBC TMP Merak dan KPPBC…
POSRAKYAT.ID – Lebih dari 13 ribu botol minuman beralkohol, atau minuman keras (Miras) hasil 'buruan'…
POSRAKYAT.ID - Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengaku, sampah masih menjadi persoalan yang nyata bagi…
POSRAKYAT.ID - Kepala Polres Metro Tangerang, Kombes Pol Raden Muhammad Jauhari, membenarkan adanya informasi penangkapan…
POSRAKYAT.ID - Wakapolres Tangerang Selatan (Tangsel), Kompol Muhibbur mengatakan, jajaran Satesnarkoba dan Polsek di wilayah…
POSRAKYAT.ID – Kantor Wilayah Bea Cukai (DJBC) Provinsi Banten, menyelenggarakan Customs Goes To School (CGTS),…
This website uses cookies.