POSRAKYAT.ID – Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus menjaga dan meningkatkan budaya hidup bersih dan tertib, sebagai bagian dari komitmen bersama membangun kota yang sehat dan nyaman.
Kepala DLH Kota Tangerang, Wawan Fauzi, menegaskan bahwa budaya bersih merupakan tanggung jawab bersama. Menurutnya, hal ini tidak hanya penting saat momentum verifikasi Adipura, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik.
“Penghargaan Adipura adalah simbol komitmen terhadap budaya hidup bersih. Bukan sekadar lomba tahunan, tapi cerminan dari kesadaran kolektif untuk menjaga lingkungan secara berkelanjutan,” ujar Wawan, Senin 20 Oktober 2025.
Ia menambahkan, Kota Tangerang telah menyelesaikan verifikasi lapangan yang dilaksanakan oleh tim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 9 hingga 11 Oktober 2025. Proses verifikasi mencakup berbagai titik strategis seperti TPS3R, TPA, ruang terbuka hijau, fasilitas umum, sekolah, pasar, hingga kawasan permukiman.
“Kami mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam proses ini, mulai dari masyarakat, komunitas, hingga stakeholder lainnya. Ini adalah kerja bersama,” kata Wawan.
DLH mendorong agar nilai-nilai kebersihan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Hal ini mencakup berbagai hal seperti tidak membuang sampah sembarangan, tidak membakar sampah organik maupun anorganik.
Melakukan pemilahan sampah dari rumah (baik organik, anorganik, B3). Mengurangi sampah dari sumber, seperti penggunaan plastik dan kemasan sekali pakai. Serta, merawat taman kota, fasilitas umum, dan lingkungan sekitar.
“Masyarakat juga perlu berperan aktif dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, serta ikut menjaga dan merawat lingkungan sekitar,” lanjut Wawan.
Senada dengan Wawan, Kepala Bidang Kebersihan DLH Kota Tangerang, Iwan, menyampaikan bahwa pihaknya terus mendorong keterlibatan masyarakat dalam menjaga kebersihan kota. Edukasi lingkungan pun semakin digencarkan, menyasar berbagai kelompok masyarakat.
“Kami intensifkan edukasi lingkungan ke tingkat RT/RW, sekolah, hingga komunitas. DLH juga mengajak kelompok masyarakat dan penggiat lingkungan untuk melakukan aksi nyata. Serta terus meningkatkan pengawasan terhadap TPS liar, dan pengelolaan sampah ilegal,” terang Iwan.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan menjaga lingkungan tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah.
“DLH tidak bisa berjalan sendiri. Butuh kolaborasi dengan warga, komunitas, pelaku usaha, sekolah, hingga media. Kami berharap masyarakat bisa menjadi agen perubahan lingkungan, khususnya generasi muda dan pelajar,” tutup Iwan.
DLH berharap, momentum pasca verifikasi Adipura ini dapat memperkuat arah pembangunan lingkungan yang berkelanjutan, ramah lingkungan, partisipatif, serta berbasis inovasi dan teknologi. (***)
