POSRAKYAT.ID – Eks Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Azmi Abubakar menyebut, pernyataan Grace Natalie soal menteri-menteri PDI Perjuangan (PDIP), tidak beretika dan beradab.
Tak hanya itu, menurut Azmi ucapan Staf Khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut, seakan-akan melangkahi hak prerogatif Presiden.
“Dia (Grace Natalie) ngerti ngga sih, kalau perihal menteri itu, hak prerogatif Presiden?
Bukan prerogatif partai. Grace ini, harusnya tau diri, harus tau latar belakang dia sebagai Pembina PSI,” kata Azmi kepada Posrakyat.id, Selasa 20 Agustus 2024.
Pernyataan Grace soal Menteri berlatar belakang PDI Perjuangan, harus ditarik dari kabinet. Hal itu, lanjut Azmi, memperlihatkan sikap Grace yang tengah cari muka, dan haus akan kekuasaan.
“Ya kekuasaan. Tentu agar dia punya porsi juga kan. Selain jadi Komisaris, Stafsus, juga pengen merangkap jadi menteri juga kan? Jadi, memang haus kekuasaan, dengan cara-cara yang tidak beretika, tidak beradab, ya kan?” tegas Azmi.
Azmi menjelaskan, Presiden Jokowi merupakan sosok yang lahir dari ‘rahim’ PDI Perjuangan. Sehingga, tambahnya, seyogyanya Grace tidak mengeluarkan pernyataan tersebut.
“Dulu, PDIP memperjuangkannya (Jokowi). Jadi, enggak bisa dia (Grace) bicara seperti itu. Dia mengatasnamakan Presiden lho,” jelas Azmi.
Itu dia minta PDI Perjuangan menarik Menterinya. Jangan karena ada keinginan sesuatu untuk mendorong partainya, dia cari muka,” tambahnya.