POSRAKYAT.ID – Kepala Kanwil DJBC Banten, selaku Ketua Tim Pokja UMKM Kemenkeu Satu Banten Rahmat Subagio menyatakan, UMKM memiliki peran penting, dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi negara.
Berdasarkan pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani, UMKM berperan menyerap tenaga kerja hingga 97 persen, dan menyumbang hingga 69 persen produk domestik bruto.
“UMKM di ASEAN telah memberikan kontribusi signifikan. Berkontribusi sekitar 35 hingga 69 persen, terhadap Produk Domestik Bruto di masing-masing negara,” kata Rahmat.
Tahun 2023 tim Pokja UMKM Kemenkeu Satu Provinsi Banten telah melaksanakan program dalam Daftar Sasaran Bersama (DSB) yang berisi 25 kegiatan. Program tersebut berupa pengadaan sosialisasi terkait kebutuhan UMKM dalam mengembangkan usahanya.
Selain sosialisasi, ada juga pelatihan ekspor dan perpajakan, serta mengadakan kegiatan expo UMKM. Tim Pokja telah melaksanakan kegiatan kurasi kerjasama dengan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dan Pokja UMKM Pusat Kemenkeu.
Kerjasama ini berhasil membawa 9 UMKM Binaan Kanwil DJBC Banten untuk mengekspor produknya ke Mall Nusantara Fashion House (NFH). Sinergi tidak hanya terbatas dalam instansi Kementerian Keuangan.
Kolaborasi dengan lembaga lain seperti Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, PT. FedEx Indonesia, Bank BNI, seluruh Disperindagkop di Provinsi Banten.
Kolaborasi Kemenkeu Satu Banten
Kolaborasi ini memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk membantu UMKM agar dapat berkembang, bahkan sampai bersaing di kancah internasional.
Kemenkeu Satu Banten melaksanakan pembinaan terhadap 257 UMKM. Dengan rincian 62 UMKM rintisan, 163 UMKM mandiri, dan 32 UMKM siap ekspor.
Saat ini, tercatat 12 UMKM yang telah melaksanakan ekspor perdana maupun telah melakukan ekspor berkelanjutan, dengan nilai ekspor sebesar Rp2.029.700.000,00.