POSRAKYAT.ID – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan akan melakukan audit prosedur operasional standar (SOP), yang diterapkan para personel dalam pengamanan pertandingan sepakbola di dalam stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur (Jatim).
Pernyataan tersebut disampaikan saat melihat langsung kondisi Stadion Kanjuruhan pasca kericuhan yang terjadi seusai pertandingan Arema FC versus Persebaya.
Pihak keamanan saat itu menembakan gas air mata yang membuat penonton panik.
“Tim tentunya akan mendalami terkait SOP dan tahapan-tahapan yang telah dilakukan oleh Satgas atau pun tim pengamanan yang melaksanakan tugas pada saat pelaksanaan pertandingan. Tentunya tahapan-tahapan yang ada akan dilaksanakan audit,” ungkap Sigit, ditulis Senin 3 Oktober 2022.
Menurut Sigit, tim yang diterjunkan ke lokasi akan mendalami semua hal. Hasil pendalaman, lanjut dia, nantinya akan menjadi bagian dari proses investigasi yang dilakukan.
“Kemudian kami juga mendapatkan informasi upaya penyelamatan terhadap pemain dan official Persebaya dan Arema FC. Semuanya akan kami dalami dan ini akan menjadi bagian dari investigasi secara tuntas baik dari penyelenggara, dari sisi pengamanan, dan pihak-pihak yang terlibat,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Sigit menambahkan pihak kepolisian juga akan melaksanakan pemeriksaan terhadap pihak lain yang dianggap terlibat dalam penyelenggaraan laga Arema FC kontra Persebaya.
Sigit sebelumnya menegaskan bahwa, Polri akan menindaklanjuti instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait dengan terjadinya peristiwa tersebut.
Sigit menekankan, timnya telah dikerahkan untuk mengusut tuntas terkait dengan proses penyelenggaraan, pengamanan sekaligus melakukan investigasi terkait dengan hal itu.
“Saat ini saya telah mengajak tim dari Mabes Polri terdiri dari Bareskrim, Propam, Sops, Pusdkkkes, Inafis, Puslabfor untuk melakukan langkah-langkah terkait pendalaman terhadap investigasi yang kami lakukan,” ujar Sigit.
Sigit pun memaparkan bahwa, tim DVI langsung melakukan proses identifikasi terhadap seluruh masyarakat yang menjadi korban dalam insiden tersebut.
Untuk saat ini, kata Sigit, berdasarkan hasil koordinasi dengan Dinas Kesehatan kab/kota, jumlah korban meninggal dunia akibat peristiwa tersebut sekarang berjumlah 125.
“Saat ini data terakhir hasil pengecekan verifikasi Dinkes jumlahnya 125, tadi 129, karena ada tercatat ganda. Kemudian tentunya kami lakukan langkah-langkah lanjutan dengan tim DVI kemudian tim penyidik untuk pendalaman lebih lanjut untuk menginvestigasi secara tuntas dan nanti hasilnya kita sampikan ke seluruh masyarakat,” papar Sigit.