Jumat, September 13, 2024

Pantau Distributor Pasca Kenaikan BBM, Gubernur Jatim: Aman!

POS RAKYAT – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa stok dan distribusi gas LPG (elpiji) 3 kg di Jatim aman.

Hal itu disampaikan Gubernur Khofifah di sela-sela tinjauan ke salah satu Distributor Elpiji 3 kg di Kabupaten Jombang, pasca kenaikan BBM Subsidi.

Didampingi Bupati Jombang Mundjidah Wahab, Khofifah memastikan bahwa stok dan distribusi gas elpiji ukuran 3 kg dalam kondisi tersedia aman. 

Dirinya juga menugaskan para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), untuk turun dan cek langsung baik di depo maupun distributor elpiji 3 kg.

Dikatakan Khofifah, Polri maupun TNI turut menjamin dan memastikan stok, dan distribusi BBM maupun elpiji 3 kg di Jatim dari 6 Supply Point Fuel Terminal Pertamina, aman.

Seperti diketahui, ada 6 supply point fuel Terminal Pertamina di Jatim, yakni Integrated Terminal Surabaya Group, Integrated Terminal Tanjung Wangi, Fuel Terminal Malang, Fuel Terminal Tuban, Fuel Terminal Madiun dan Fuel Terminal Camplong.

“Sesuai hasil rapat koordinasi bersama  Pangdam dan Kapolda serta tim Pertamina bahwa stok dan distribusi elpiji 3 kg aman,” kata Khofifah, ditulis Minggu 4 September 2022.

Bahwa pihak Polri dan TNI akan siap mengawal di 6 supply point fuel Terminal Pertamina yang ada di Jatim  sekaligus proses distribusi  untuk  menjamin bahwa stok aman distribusi lancar,” katanya.

Baca Juga :  Automorse, Karya Mahasiswa ITS Surabaya

Khofifah mengatakan, berdasarkan koordinasinya dengn Pertamina, dipastikan bahwa harga elpiji 3 kg ini tidak naik.

Untuk itu, dirinya meminta ibu rumah tangga maupun para pelaku usaha mikro maupun ultra mikro, yang sebagian besar merupakan pengguna elpiji 3 kg untuk tenang dan tidak panik.

“Ibu-ibu, atau para pelaku usaha ultra mikro seperti penjual gorengan ini kan banyak yang menggunakan elpiji 3 kg. Ibu-ibu untuk keperluan dapur mereka. Jadi, kita harus menjamin bahwa distribusi dan stoknya harus aman distribusinya harus dipastikan aman,” katanya.

“Seperti di tempat ini kita lihat stoknya aman. Tadi saya tanya andai ada permintaan dari berbagai kelompok masyarakat atau pelaku usaha mikro maupun ultra mikro, walaupun besok hari Minggu, namun tetap bisa diantarkan. Supplay chain dan stok ini harus dijaga karena satu dengan yang lain saling terkait,” katanya.

Sementara itu terkait dengan kenaikan harga bahan pangan pasca kenaikan BBM subsidi ini, Khofifah mengatakan bahwa dirinya telah berkoordinasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jatim. Dimana kenaikan BBM ini akan  berdampak pada harga bahan pangan. 

Baca Juga :  Kristiya Kartika: Faksi Dalam Implementasi Ideologi (Part-2)

“Seperti beras baik medium maupun premium kemungkinan ada kenaikan sekitar 1,4-1,6 persen dari harga eksisting sekarang. Namun ini akan terus kami pantau bersama dengan Tim dari BI dan BPS,” katanya.

Lebih lanjut, Gubernur Khofifah mengatakan bahwa saat ini sedang dilakukan exercise terkait dengan Surat Edaran dari Mendagri terkait penggunaan Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk mengendalikan inflasi di daerah.

Apalagi dengan kenaikan BBM bersubsidi ini akan mempengaruhi langsung maupun tidak langsung volatile food atau inflasi komponen bergejolak.

“Saat ini kami sedang melakukan exercise terkait SE Mendagri ini bersama Tim BI dan BPS. Bagaimana BTT bisa digunakankan untuk mensubsidi misalnya transportasi logistik agar tidak terjadi inflasi volatile food lebih dalam. Meskipun dua hari lalu saat rapat bersama Bupati Walikota terkait stok dan distribusi BBM, saya sudah menginformasikan awal terkait ini, namun nanti hasilnya akan kami detailkan lagi,” pungkas Gubernur Jatim itu.

Iklan - Scroll kebawah untuk melanjutkanspot_img
RELATED ARTICLES

Populer