Birokrasi

Kemenag Kabupaten Tangerang Ungkap Santri Banyak Nomaden

POS RAKYAT – Kasubag Tata Usaha pada Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tangerang Hariri menuturkan, banyaknya santri yang sering berpindah (nomaden) pondok pesantren (Ponpes), membuat pihaknya kesulitan dalam pendataan.

“Kalau di Ponpes Salafi murni, banyak yang ngga betah. Kadang minggu ini masuk 100, minggu besoknya cuma 30. Beda sama Ponpes yang modern, karena harus dipaksa betah. Jumlah santri atau siswa didik juga bervariasi, jadi tidak terdata secara terinci,” kata Hariri kepada posrakyat.id, Selasa 16 Agustus 2022.

Hal senada dikatakan Kasi Pendidikan Madrasah (Penma) Abdullah Hasyim. Hasyim menyebut, jumlah siswa baru yang ada di Ponpes maupun madrasah di wilayah Kabupaten Tangerang, masih dalam pendataan.

“Jumlah siswa keseluruhan ini, kita sedang pendataan. Karena sekolah-sekolah swasta, termasuk Ponpes dan madrasah juga sedang berjalan. Data soal angka putus sekolah juga masih berjalan, jadi belum stabil,” tegas Hasyim.

Karena ya tadi itu, banyak santri dan santriwati yang tidak betah di pesantren A, terus pindah ke pesantren B. Itu yang masih berjalan,” tandas Hasyim.

Diberitakan sebelumnya, angka putus sekolah di wilayah Kabupaten Tangerang, tertinggi di Banten. Hal ini diungkap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), yang mesti menjadi perhatian Bupati Tangerang Zaki Iskandar.

Diketahui dari Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemendikbud diketahui bahwa angka putus sekolah dari jenjang SD hingga SMA sederajat di Kabupaten Tangerang mencapai 22.194.

Angka itu, merupakan angka putus sekolah dari tingkat SD hingga SMA sederajat.

Tingginya angka anak putus sekolah tersebut, Bupati Ahmed Zaki Iskandar menuding, masih banyak sekolah ataupun pondok pesantren (Ponpes), serta madrasah yang tidak melaporkan jumlah peserta didik.

“Iya macam-macam, ini lagi dibahas oleh Dinas Pendidikan (Dindik),” kata Ahmed Zaki Iskandar kepada wartawan, Jumat 5 Agustus 2022 lalu.

Karena ada beberapa siswa yang sebetulnya sudah sekolah di sekolah swasta, madrasah, dan pondok pesantren tapi tidak dilaporkan. Nah ini sedang disisir semua,” tambahnya.

Admin

Recent Posts

Ketambahan 237 Personel, Damkar Tangsel Kebut Pelayanan ke Masyarakat

POSRAKYAT.ID - Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Tangsel, Ahmad Dohiri menyatakan, pihaknya…

14 menit ago

Pemulung di Tangsel Temukan Mortir, Dihargai 230 Ribu di Lapak Rongsok

POSRAKYAT.ID — Kapolsek Serpong, Kompol Suhardono membenarkan adanya penemuan mortir seberat 52 kilogram, di wilayah…

5 jam ago

Hamka Handaru Enggak Ngebet di Bursa Ketua, Walkot Tangsel Ogah Intervensi

POSRAKYAT.ID – Hamka Handaru mengaku, tidak berambisi dalam bursa pemilihan Ketua KONI Kota Tangsel. Meski…

8 jam ago

SPAM Karian Ditunda, Perseroda PITS Ubah Rencana Bisnis

POSRAKYAT.ID - Direktur Utama Perseroda PITS, Tubagus Hendra Suherman membenarkan soal penundaan Sistem Penyediaan Air…

19 jam ago

Bukukan 2,6 Triliun di Triwulan Pertama, DPMPTSP Tangsel: PMDN Mendominasi

POSRAKYAT.ID - Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Tangsel, Maulana…

1 hari ago

Retribusi Kolam Renang Milik Dinas Olah Raga Tangsel Disorot BPK

POSRAKYAT.ID - BPK Provinsi Banten memyoroti soal tata kelola dua kolam renang milik Dinas Kepemudaan…

1 hari ago

This website uses cookies.