Kamis, Desember 11, 2025

Dinas Perhubungan Kota Tangerang Klaim 1,5 Juta Warga Sudah Naik Si Benteng

POSRAKYAT.ID – Kepala Bidang Angkutan, pada Dinas Perhubungan Kota Tangerang, Maulana Damanik mengaku, tren pengguna Si Benteng sebagai moda transportasi meningkat, sejak adanya program tersebut.

Menurut data, sambung Maulana, hingga tahun 2025 ini, sudah sekira 1,5 juta warga, yang menikmati program transportasi milik Perseroda TNG itu. “Tren peningkatan itu sekitar 24 persen,” kata Maulana di ruangan kerjanya, Kamis 11 Desember 2025.

Tapi kalau kita rigid ke jumlah penumpang, tahun 2022 itu, 500 ribu. 2023, 800 ribu, selanjutnya naik lagi ke sejuta sekian, sampai tahun ini, sudah hampir sejuta lima ratus ribu. Jadi trennya ini sebenarnya naik,” lanjutnya.

Dinas Perhubungan Kota Tangerang, imbuh Maulana, menyatakan bahwa koridor Si Benteng mendapat penambahan di tahun 2026. “Tidak ada yang kita alihkan. Justru nambah koridor. Rute Poris ke Green Lake, dan Poris ke Alam Sutera,” bebernya.

Baca Juga :  MLFF Diterapkan, Indonesia Tanpa Gerbang Tol

Menjawab desakan penggunaan GPS dan CCTV pada Si Benteng, Maulana menuturkan akan memasang CCTV di tahun 2026. Selain CCTV, Dinas Perhubungan juga akan menambah alat bayar, selain QRIS.

“Ada CCTV, dan ada alat pembayaran lainnya seperti TOB (tap on bus). Tujuannya, untuk membantu proses pengawasan operasional angkutan perkotaan kita,” tandas Maulana.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang, Arief Wibowo menegaskan, dengan adanya public service obligation (PSO) pada program Si Benteng, Dinas Perhubungan dan TNG, wajib memberikan hasil yang maksimal, terhadap pelayanan publik di bidang transportasi.

“Evaluasi yang kita minta, itu berdasarkan masukan, dan juga catatan dari Pak Saiful Milah. Bahwa ada indikasi kenakalan. Kedua, kita minta evaluasi trayek yang tidak efektif. Ketiga, kita minta evaluasi kaitan dengan mekanisme pembayaran dengan cashless,” ujar Arief Wibowo lewat sambungan telepon.

Baca Juga :  Modus THR, Tujuh Preman yang Diduga Peras Pedagang Ditangkap

Beberapa evaluasi, sambungnya, yang perlu tindak lanjut Dinas Perhubungan dan Perseroda TNG antara lain, penggunaan CCTV dan GPS pada armada. Peralihan ‘trayek mati’, tambah Arief, menjadi catatam evaluasi, yang targetnya harus mendapat perbaikan sepanjang 2026.

Selain Arief, Anggota DPRD Kota Tangerang, Saiful Milah pun mengungkapkan, program transportasi umum Si Benteng, masih jauh dalam upaya melayani masyarakat di Kota Akhlakul Karimah.

Menurutnya, dengan bantuan subsidi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang sebesar Rp3 miliar setiap bulannya, Si Benteng belum menjadi transportasi yang maksimal, bahkan terkesan hanya ‘menghisap’ APBD di kota tersebut.

“TNG sendiri tidak menerapkan GPS atau Global Positioning System berbasis rute. Karena kan di jalan juga jarang kelihatan (beroperasinya Si Benteng). Kalau ada GPS berbasis trayek, dan berbasis rute, ini ketahuan. Apakah betul-betul mereka beroperasi?” tegasnya.

Iklan - Scroll kebawah untuk melanjutkanspot_img
RELATED ARTICLES

Populer