Birokrasi

Singgung Makna Perjuangan, Gus Ipul: Kepentingan Negara, Bukan Kelompok

POSRAKYAT.ID – Menteri Sosial RI, Syaifullah Yusuf mengunjungi Monumen Lengkong, di Kota Tangerang Selatan. Kunjungan tersebut, kata Gus Ipul sapaan akrab Syaifullah Yusuf, sebagai rangkaian memperingati Hari Pahlawan, 10 November.

Dalam keterangannya, Gus Ipul mengungkapkan, perjuangan para pahlawan, dalam mengusir penjajah di tanah air, sebab pemikiran yang sama, bahwa kepentingan negara berada di atas segalanya.

“Jadi para pahlawan ini orang-orang sabar. Kesabaran untuk mengatasi perbedaan. Karena mereka itu dari berbagai kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda-beda. Kemudian juga mereka mampu untuk menyatukan perbedaan itu menjadi satu kekuatan,” ungkapnya, Kamis 13 November 2025.

Kalau tidak ada kesabaran itu, mungkin ya akhirnya enggak akan ketemu satu semangat. Yang kedua, mereka ini memikirkan kepentingan bangsa. Bukan kepentingan kelompoknya, bukan kepentingan orang per orang. Jadi yang utama itu adalah kepentingan bangsa,” tambah Syaifullah Yusuf.

Syaifullah juga menuturkan, perjuangan itu semata-mata untuk kesejahteraan generasi mendatang. “Bahwa mereka berpikir dan berjuang untuk orang-orang yang tidak mereka kenal. Kita-kita ini ya. Mereka tidak menghitung siapa nanti yang akan menikmati hasil perjuangan mereka. Saya kira (itu) yang harus kita teruskan,” bebernya lagi.

Di lokasi yang sama, Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) telah berinisiatif, agar Monumen Lengkong menjadi salah satu destinasi wisata sejarah.

Hal itu (destinasi wisata sejarah), sambung Benyamin, agar generasi muda lebih mengerti arti perjuangan, dan pertempuran yang terjadi di wilayah Lengkong.

“Jadi kebetulan ini sekarang sudah asetnya menjadi aset kota ya. Sudah ada di dalam Rancangan kita. Rancangan Aset kita. Nanti akan kita tindaklanjuti dengan pembangunan-pembangunan yang lain.
Sebetulnya pemanfaatan Monumen Lengkong ini, untuk anak-anak sekolah itu sudah sejak lama,” ujar Benyamin.

Benyamin bahkan mengenang masa lalunya di Monumen Lengkong, manakala ia masih menjadi peserta didik. “Waktu pramuka di Kabupaten Tangerang dulu, jurit malamnya disini. Jam 12 malam itu di sini. Jadi ini sangat monumental. Kemudian cerita kepahlawanannya,” jelasnya.

Makanya perlunya disusun DED (Detail Enginering Desain). Karena di sini jadi museum nantinya. Bukan hanya sekedar monumen seperti ini. Jadi museum perjuangan Tangerang secara keseluruhan,” tandas Benyamin.

Dion Prasetyo

Recent Posts

Ke TMP Taruna Kota Tangerang, Mensos RI Singgung Sekolah Rakyat

POSRAKYAT.ID - Menteri Sosial (Mensos) RI Syaifullah Yusuf menegaskan, guna meningkatkan kualitas sekolah rakyat di…

3 jam ago

Munas III Serikat Pekerja, Menaker: W<span;>ujudkan Hubungan Industrial yang Harmonis dan Transformatif

POSRAKYAT.ID - Menteri Tenaga Kerja (Menaker) RI, Yassierli menyatakan, dalam rangka menghadapi berbagai tantangan di…

4 jam ago

Operasi Gurita Wujud Implementasi Asta Cita Presiden Prabowo

POSRAKYAT.ID - Kepala Kanwil DJBC Provinsi Banten, Ambang Priyonggo mengungkapkan, penegakan hukum di bidang bea…

21 jam ago

Kolaborasi Jaga Penerimaan Negara, Miliaran BKC Ilegal Dimusnahkan

POSRAKYAT.ID  — Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) DJBC Provinsi Banten, Ambang Priyonggo menegaskan, hasil kolaborasi dalam…

22 jam ago

Targetkan Hapus TBC, Wamenkes RI Benjamin Kunjungi Banten

POSRAKYAT.ID - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI, Benjamin Paulus Oktavianus menegaskan, sebagai amanat pemberantasan penyakit…

23 jam ago

Kasus Bullying, Pilar Saga Ichsan: Anaknya Punya Riwayat Penyakit Berat

POSRAKYAT.ID - Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan menyebut, pasca pemeriksaan terhadap MH (13)…

2 hari ago

This website uses cookies.