POSRAKYAT.ID – Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie menanggapi kelangkaan gas melon, dan wacana pengaliran gas oleh Perusahaan Gas Negara (PGN), meski hal itu masih dalam proses.
Meski demikian, Benyamin menyatakan, infrastruktur penunjang wacana PGN tersebut telah siap. “Memang betul, memang ada program dari PGN nanti kayak PDAM. Dia(gas) disaluri ke pipa-pipa, itu masih makan waktu lah. Tinggal instalasi dan nunggu dari PGN aja,” kata Benyamin, Selasa 4 Februari 2025.
Benyamin juga menyinggung soal kebijakan Pemerintah Pusat, soal kenaikan status pengecer sebagai Sub Agen. “Perubahan aturan dari Pertamina langsung ke agen. Kalau agen kan harus banyak (pembelian gas melonnya), nah masalahnya modal,” tegas Benyamin.
Akibat langkanya gas melon, sebuah warung makan di Jalan Adi Sengkong Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Ciputat omset merugi hingga 40 persen.
Pemilik warung makan Darsono mengaku omset merugi hingga 40 persen sejak langkanya tabung gas melon tersebut. Ia menyebut bahwa, dalam sehari mendapatkan 20 hingga 21 menu makanan.
“Pengaruh dari langkanya tabung gas 3 kilogram, menu makanan jadi berkurang, biasanya masak itu ada 21 menu tapi sekarang hanya 12 menu aja,” katanya, Senin, 3 Februari 2025 kemarin.
Sebagai penjual nasi, kata Darsono, gas itu sangat berpengaruh untuk memasak. Sebab gas adalah salah satu pendukung untuk proses penjualan. “Pokoknya apa ya, ruwet lah. Jadi kita seadanya aja,” ungkap Darsono.