POSRAKYAT.ID – Sejumlah Anggota Komisi II DPR RI, menyoroti partisipasi pemilih, manakala melakukan kunjungan kerja spesifik ke Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa 17 September 2024.
Menanggapi sorotan parlemen di Senayan itu, Ketua KPU Kota Tangsel Muhammad Taufiq mengaku, terus melakukan sosialisasi, dan merubah pola pikir masyarakat, soal Pemilu.
“Daftar pemilih yang dinamis juga menjadi bagian perhatian. Dalam sosialisasi, kami menyampaikan bahwa, semakin tinggi partisipasi, semakin tinggi legitimasi pasangan calon terpilih (di Pilkada),” jelas Taufiq.
Dengan memberikan hak suara di TPS, tambah Taufiq, masyarakat juga akan dapat berpartisipasi terhadap pembangunan, dan perkembangan di Kota Tangsel.
Dengan memilih calon kepala daerah yang akan memimpin lima tahun ke depan, peran serta masyarakat dalam perhelatan lima tahunan itu, akan sangat menentukan perjalanan pembangunan di Kota Tangsel.
“Siapa pun yang terpilih, (akan) semakin tinggi ikatan emosional, maupun ikatan secara moral kepada pemilih yang sudah menunaikan hak pilihnya,” tambahnya.
Menyinggung masukan Bawaslu, sambungnya, KPU Kota Tangsel juga berharap agar masing-masing pasangan calon, tidak membentuk kapitalisme di tengah-tengah masyarakat.
Pasalnya, tegas Taufiq, tindakan tersebut dapat memecah belah masyarakat. “Jadi dua pasangan calon itu punya potensi. Kami perlakukan juga secara sama, dan adil. Persoalan ASN, (kedua pasangan) pasti punya aksesnya,” tutupnya.
Terpisah, Anggota Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera memberi catatan pada pemilihan kepala daerah (Pilkada), di Kota Tangsel, dalam kunjungan kerjanya. “Yang pertama tingkat sosialisasi ke masyarakat yang menurun,” ungkap Mardani.
