POSRAKYAT.ID – Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menyatakan bahwa, kemunculan kotak kosong sebagai bentuk gagalnya kaderisasi Partai Politik (Parpol).
Pasalnya, Parpol gagal menonjolkan tokoh yang dapat menjadi ‘petarung’ di Pemilu Kepala Daerah (Pilkada), jika akhirnya bermunculan kotak kosong, sebagai lawan tanding.
“Tapi selama Golkarnya nanti bisa merajai, mendominasi di Banten, maka kotak kosong mungkin bisa bermunculan. Oleh karena itu, kita lihat saja nanti dinamikanya seperti apa di Banten tersebut,” kata Ujang, Rabu 13 Maret 2024.
Masih kata Ujang, orientasi para elit politik masih berkutat pada kemenangan pada momentum-momentum Pemilu lima tahunan.
“Memang partai politik kan kaderisasi tidak jalan. Semua partai, hampir-hampir tidak jalan. Jadi kalau kita bicara kegagalan kaderisasi, iya,” tegas Ujang.
Di partai politik itu bukan bicara kaderisasi. Bicaranya adalah menang dan menang. Artinya harus menghadirkan Calon Legislatif (Caleg) yang kuat, harus menghadirkan Calon Kepala Daerah yang kuat juga,” lanjutnya.
Dengan kemunculan kotak kosong, Ujang berpendapat bahwa kaderisasi di internal Parpol gagal. “Kalau (di Pilkada di Provinsi Banten) banyak kotak kosong, memang kaderisasi internal gagal,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Banten, Andra Soni memberikan sinyal soal peluang koalisi Tim Kemenangan Daerah (TKD) Indonesia Maju, hingga jenjang Pemilu Kepala Daerah (Pilkada).