POSRAKYAT.ID – Komisioner KPU Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Heni Lestari memastikan, pihaknya telah secara maksimal melakukan sosialisasi partisipasi pemilih, termasuk pada pemilih pemula layaknya Gen Z dan kaum milenial.
Heni menyatakan, sebagai pemilih pemula para milenial lebih banyak mempertanyakan soal jumlah partai politik (Parpol), data lokasi pemilih, hingga hukuman Golput.
“Paling banyak yang menjadi pertanyaan Gen Z atau milenial itu soal jumlah Parpol, data lokasi tempat pemungutan suara (TPS) diri, sampai apa hukuman Golput,” kata Heni, Jumat 22 September 2023.
Heni mengungkapkan, jumlah pemilih pemula di Kota Tangsel lebih dari 500 ribu. “Pemilih pemula itu lebih dari 500 ribu, oleh sebab itu kita maksimalkan sosialisasi agar tidak Golput,” ungkapnya.
Menurutnya, partisipasi pemilih dalam Pemilu, baik Pemilu Legislatif (Pileg), Pilpres hingga Pilkada, sangat menentukan lima tahun ke depan.
“Makanya kami secara terus menerus memberikan edukasi kepada mereka, khususnya pemilih milenial. Karena jumlah mereka cukup banyak,” jelasnya.
Sementara dalam tahapan Pemilu 2024, terkait masukan dan tanggapan masyarakat terhadap daftar calon sementara (DCS) anggota legislatif Kota Tangsel, hingga penutupan tidak terdapat satu pun masukan dari masyarakat.
“Di Tangsel tidak ada tanggapan masyarakat. Ya, sebenarnya itu kan hak masyarakat. Mau atau tidak memberikan tanggapan itu hak masyarakat,” ujarnya.
Heni membantah, tidak adanya tanggapan dan masukan masyarakat dalam tahapan yang berakhir pada 28 Agustus 2023 lalu, sebab sikap apatis masyarakat.
“Sebetulnya ngga (apatis) yah. Tapi memanf tidak ada tanggapan dan masukan aja. Kan itu bicara kasus (kalau ada), yang mempengaruhi DCS. Kalau ngga ada, ya memang ngga ada,” paparnya.
