POSRAKYAT.ID – Direktur Buah dan Florikultura pada Kementerian Pertanian (Kementan) Liferdi Lukman mendorong, agar Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) untuk ‘menghalalkan’ anggur sebagai icon kota.
“Anggur yang ada di indonesia, murni muncul dari masyarakat. Pemerintah harus menangkap keinginan, yang tumbuh dari masyarakat,” kata Liferdi, Senin 20 Februari 2023.
Tangsel menuju Kota Anggur, harus direalisasikan dengan regulasi yang konkret dari Eksekutif, dari Pemerintah Daerah (Pemda), yang disupport dari legislatifnya,” tambahnya.
Menurut Liferdi, dengan adanya aturan yang menaungi para penggiat dan komunitas anggur, program-program yang berkaitan, menjadi hal yang utama.
“Kalau itu sudah (ada regulasi), tentu kegiatan-kegiatan ini (komunitas penggiat anggur) akan menjadi program utama dari Pemerintah Kota Tangsel,” ujarnya.
Langkah awal, Wali Kota mengeluarkan Peraturan Wali Kota. Itu untuk menjadi payung hukum Tangsel Kota Anggur. Kalau sudah ada itu (Perwal), OPD, masyarakat akan merujuk ke situ,” imbuhnya.
Liferdi menjelaskan, branding (icon) kota merupakan salah satu langkah dalam meningkatkan perekonomian masyarakat, seperti kehendak Presiden Joko Widodo.
“Presiden berharap setiap daerah punya branding, yang bisa membantu perekonomian masyarakat. Kalau ini bisa bergerak, Tangsel menjadi daerah pertama swadaya anggur,” tandas Liferdi.
Political Will Pemkot Tangsel untuk Icon Kota
Sebelumnya, Ketua Komunitas Anggur Tangerang Selatan (KAT) Roy Nurdin menyebut perlu adanya political will, guna mendukung gerakan ‘Tangerang Selatan sebagai Kota Anggur’.
“Itu (political will) perlu. Karena, para penggiat dan komunitas ini, peelu adanya regulasi pemerintah. Entah bentuknya Peraturan Daerah (Perda), atau Peraturan Wali Kota (Perwal),” kata Roy.
Regulasi tersebut, tambahnya, sebagai bentuk implementasi terwujudnya Tangsel lestari.
