Berdasarkan informasi tersebut, polisi kemudian mencari keluarga korban.
“Jadi keluarganya pun tidak tahu kalau Asril jadi korban pembunuhan,” tegas Zain.
Akhirnya dilakukan dites DNA dengan mengambil sampel dari keluarga kandungnya, hasil tes menyatakan DNA korban dengan kakak dan adiknya identik,” tuturnya lagi.
Zain menambahkan, pihaknya sempat kesulitan dalam mengungkap identitas korban.
Pasalnya, sambungnya, kondisi tubuhnya sudah tidak bisa dikenali.
Tangannya sudah hancur dan kepalanya tinggal tengkorak. Informasi hanya berbekal tato korban yang kemudian disebarkan.