Birokrasi

TRUTH Kritisi Blunder Pernyataan Dindik Kabupaten Tangerang

POS RAKYAT – Koordinator Tangerang Public Transparency Watch (TRUTH) Jupri Nugroho mengkritisi pernyataan Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Tangerang yang blunder, soal tingginya angka putus sekolah di wilayah kepemimpinan Zaki Iskandar-Mad Romli.

Menurut Jupri, pernyataan antara Kepala dan Sekretaris Dindik Kabupaten, tidak mencerminkan tanggung jawab pejabat publik. Bahkan, tambahnya, terkesan melepas tanggung jawab sebagai pengabdi masyarakat.

“Seharusnya dengan adanya rilis Kemendikbud terkait tingginya jumlah putus sekolah tersebut, Dindik Kabupaten Tangerang merasa malu, dan bukan mengeluarkan jurus seribu bahasa, agar lepas dari tanggung jawab,” kata Jupri dalam rilis yang diterima posrakyat.id, Rabu 10 Agustus 2022.

Ini malah terkesan berlomba untuk lepas tanggung jawab, dengan segala macam argumentasi yang justru menguatkan adanya persoalan yang tidak selesai,” tambahnya.

Jupri menuding, Dindik Kabupaten Tangerang tidak pernah melakukan mitigasi terkait data yang dikeluarkan oleh Kemendikbud tersebut. Dirinya menantang Dindik, agar membuka data yang dimiliki, guna membantah predikat angka putus sekolah tertinggi di Provinsi Banten.

“Apakah selama ini Dinas Pendidikan sudah melakukan mitigasi terkait angka putus sekolah yang tinggi tersebut, kami rasa tidak ada. Kemudian apakah Dindik Kabupaten Tangerang mempunyai data yang rill untuk membantah data dari Kemendikbud, kami pikir juga tidak ada,” tegas Jupri.

Selain Dindik Kabupaten Tangerang, Jupri juga menyorot kinerja Dewan Pendidikan. Dirinya menilai data perihal tingginya angka putus sekolah tersebut, seakan menyingkap bahwa fungsi Dewan pendidikan tidak berjalan.

“Dewan pendidikan juga terlihat tidak bekerja. Hanya ada, namun secara fungsi tidak berjalan,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Syaifullah menyatakan, angka yang dirilis Kemendikbud belum final, berdasarkan Data Pokok Kependidikan (Dapodik), di wilayah Kabupaten Tangerang.

“Jadi, perlu diingat bahwa data di Dapodik itu adalah data berjalan yang belum terverifikasi atau belum dilakukan cut off. Jadi belum sebagai data final,” kata Syaifullah seperti dirilis Dinas Kominfo Kabupaten Tangerang, ditulis Senin 8 Agustus 2022.

Berbeda, Sekretaris Dindik Kabupaten Tangerang Fahrudin menyebut, banyaknya anak putus sekolah, karena lebih memilih bekerja guna mencukupi kebutuhan hidup.

“Tapi memang ada yang berhenti (sekolah) karena mereka memilih kerja dibanding sekolah. Khususnya wilayah Utara,” kata Fahrudin.

Admin

Recent Posts

Gubernur Andra Soni: Sekolah Rakyat Harus Hasilkan Generasi Berkualitas

POSRAKYAT.ID - Gubernur Banten Andra Soni mengungkapkan, sebagai salah satu program prioritas pemerintah, sekolah rakyat…

4 hari ago

IPAL di TPA Rawa Kucing Belum Dibangun, Sachrudin Gagal Wujudkan Visi-Misi?

POSRAKYAT.ID - Pengamat Hukum Tata Negara (HTN), Dian Eka Prastiwi menyebut, belum terbangunnya Instalasi Pengolahan…

4 hari ago

Satgas BKC Ilegal Dibentuk, Langkah Strategis Lindungi Penerimaan Negara

POSRAKYAT.ID - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan, resmi membentuk Satuan Tugas Pencegahan…

5 hari ago

DLH Kota Tangsel Dorong Pengelolaan dan Daur Ulang Sampah

POSRAKYAT.ID - Pejabat Fungsional dan Penyuluh Lingkungan Hidup, pada DLH Kota Tangsel, Odji Restanto menyatakan,…

5 hari ago

Klarifikasi Pemberitaan, Asuransi Multi Artha Guna Angkat Bicara

POSRAKYAT.ID -  Head of Legal, Compliance and Risk Management Division PT. Asuransi Multi Artha Guna…

5 hari ago

Soal Pengelolaan Sampah, Adib: Kalau Oligo Wanprestasi, Putus Saja

POSRAKYAT.ID - Direktur Eksekutif KPN, Adib Miftahul mengungkapkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, harus segera membuat…

5 hari ago

This website uses cookies.