Sabtu, Maret 15, 2025

Pak Zaki, Kemendikbud Ungkap Angka Putus Sekolah di Kabupaten Tangerang Tertinggi

POS RAKYAT – Angka putus sekolah di wilayah Kabupaten Tangerang, tertinggi di Banten. Hal ini diungkap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), yang mesti menjadi perhatian Bupati Tangerang Zaki Iskandar.

Diketahui dari Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemendikbud diketahui bahwa angka putus sekolah dari jenjang SD hingga SMA sederajat di Kabupaten Tangerang mencapai 22.194.

Angka itu, merupakan angka putus sekolah dari tingkat SD hingga SMA sederajat.

Dalam data tersebut, posisi ke dua ialah Kabupaten Lebak dengan jumlah anak putus sekolah sebanyak 16.656 anak.

Di posisi ke tiga adalah Kabupaten Pandeglang, dengan angka 11.410 anak dan ke empat yakni wilayah Kabupaten Serang mencapai 10.778 anak.

Sementara untuk posisi ke lima dipegang oleh Kota Tangerang dengan jumlah 7.844 anak, sedangkan diposisi selanjutnya Kota Tangerang Selatan sebanyak 6.079 anak.

Baca Juga :  Pelatihan Guna Tekan Kemiskinan Ekstrem, Efektif?

Lalu nomor 7 ialah Kota Serang dengan jumlah 5.977 dan berada di posisi terakhir Kota Cilegon yang mencapai 1.913 anak putus sekolah.

Dalam situs tersebut dijelaskan bahwa,  angka anak putus sekolah terbagi menjadi dua kategori yaitu Drop Out (DO) atau berhenti begitu saja dan kategori Lulus Tanpa Melanjutkan (LTM).

Di Kabupaten Tangerang, tingkat sekolah dasar (SD) angka DO mencapai 2.543 dan LTM 7.251.

Sedangkan tingkat SMP, anak yang mengalami DO berjumlah 1.636 sedangkan LTM sebanyak 8.623. Sementara, untuk tingkat SMA sederajat, angka DO mencapai 2.104.

Menanggapi hal itu,  Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang, Eny Suhaeni mengaku sangat prihatin dengan tingginya angka anak putus sekolah di Kabupaten Tangerang.

Baca Juga :  Waspada, Form Isian Bantuan Subsidi Upah Palsu

Menurut Eny, pihak Pemerintah Kabupaten Tangerang  dan Provinsi Banten, melalui Dinas Pendidikannya harus melakukan penyisiran, apa penyebab anak-anak putus sekolah.

Sehingga, solusi untuk mengentaskan permasalahan tersebut dapat segera dicarikan solusi.

“Tentunya sangat memprihatinkan ya. Dengan tingginya angka tersebut. Padahal saat ini sekolah negri dari tingkat SD, SMP, sampai SMA sudah digratiskan, ” kata Eny, ditulis Selasa 2 Agustus 2022.

“Harus dilakukan penyisiran, apa penyebabnya, apakah faktor ekonomi atau memang yang lain, sehingga bisa dicarikan solusianya. Ditambah memang pada saat Covid-19 perekonomian masyarakat sangat terganggu, ” tambahnya.

Iklan - Scroll kebawah untuk melanjutkanspot_img
RELATED ARTICLES

Populer