Minggu, Maret 16, 2025

Penangkapan Diduga Intel Asing, Komisi I DPR: Memalukan

POS RAKYAT – Beberapa waktu lalu, tersiar kabar bahwa adanya penangkapan diduga intelijen asing di wilayah Kalimantan Utara. 

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Fikarno atau yang akrab disapa Dave Laksono menyesalkan kejadian tersebut.

“Apa yang terjadi ini adalah suatu hal yang memalukan dan menyedihkan,” kata Dave dikutip dari website DPR RI, Senin 25 Juli 2022.

Diketahui, ada enam orang yang ditangkap olwh TNI Angkatan Laut (AL). Dave menyebut dengan penangkapan yang dilakukan itu, adanya kemungkinan kebocoran data rahasia negara.

“Ini membuktikan masih ada kemungkinan-kemungkinan kebocoran, apakah itu informasi ataupun hal-hal yang bisa membocorkan rahasia negara,” tegas Politisi Golkar itu.

Baca Juga :  Politisi Gerindra Minta Publik Tak Hakimi Pejabat DJP Sebelum..

Dari enam orang yang ditangkap, tiga orang di antaranya merupakan warga negara Indonesia (WNI). Ketiga WNI tersebut bernama Elwin, Thomas Randi Rau dan Yosafat bin Yusuf. Sementara tiga lainnya merupakan warga negara asing (WNA) yakni Leo bin Simon, Hp Jin Kiat, dan Bai Jidong.

Dave menuturkan perlu ada penelusuran untuk mengetahui bagaimana proses tiga WNI itu bisa direkrut menjadi intelijen asing. Dia meminta keamanan di semua instansi dan pemerintahan ditingkatkan.

“Dan apalagi melibatkan WNI dan ini harus ditelisik bagaimana mereka bisa direkrut sampai aktif jadi agen asing, dan juga bisa bekerja untuk membocorkan rahasia negara,” ungkap Dave.

Dan juga di sini harus lebih ditingkatkan keamanan semua instansi militer ataupun juga kantor-kantor kementerian yang meng-handle hal sensitif,” imbuhnya.

Baca Juga :  Ini Penyebab Pendaftaran Bacaleg di KPU Tangsel Masih Nihil

Lebih lanjut Dave menyampaikan insiden penangkapan agen intelijen asing itu merupakan momen untuk memperbaiki sistem keamanan serta kemampuan intelijen Indonesia. Sehingga dipastikan tidak ada kebocoran atau pencurian data negara.

“Tentunya di sini waktunya segera merevisi memperbaiki dan meng-upgrade sistem keamanan dan juga meningkatkan kemampuan intel kita dan petugas keamanan kita, untuk memastikan tidak ada lagi hal-hal yang kemudian kebocoran ataupun juga pencurian data,” imbuhnya.

Iklan - Scroll kebawah untuk melanjutkanspot_img
RELATED ARTICLES

Populer