POSRAKYAT.ID – Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengaku, sampah masih menjadi persoalan yang nyata bagi Pemerintah Kota, terlebih di momentum Hari Jadi ke-17 ini.
“PR yang belum selesai itu persoalan pengelolaan sampah. Walaupun sudah ada progres, tetapi secara teknisnya kita masih membutuhkan waktu,” kata Benyamin, Rabu 26 November 2025.
Benyamin mengatakan, dalam rangka pengelolaan sampah, pihaknya membutuhkan partisipasi masyarakat. “Di bank sampah, di TPS3R, atau inovasi-inovasi yang lain yang dilakukan oleh masyarakat,” jelasnya.
Benyamin menerangkan, penanganan sampah di hilir oleh masyarakat, dan penggunaan teknologi di hulu, dengan Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL). “Teknologi itu adalah penanganan di hulunya. Di hilir, ini peran masyarakat. Bank sampah, TPS3R,” paparnya.
Selain sampah, banjir di Kota Satelit itu juga masih menjadi momok di masyarakat. “Yang kedua tentunya persoalan banjir. Karena sepanjang masih menjadi ancaman curah hujan yang tinggi sekarang ini, curah hujan yang ekstrim, tentunya penanganan banjir menjadi prioritas kita,” tegasnya.
Sebagai upaya penanganan kemacetan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel memiliki beberapa program. “Kita melakukan penataan simpangnya. Baik simpang sebidang, maupun simpang tidak sebidang. Kalau pelebaran jalan, nampaknya dari sisi kajian oleh dinas teknis belum,” ungkap Benyamin lagi.
Penambahan bus sekolah bagi anak-anak juga terus kita lakukan. Selain selebihnya MRT akan terus kita dorong, supaya bisa terwujud pada waktunya,” tambah Benyamin Davnie lagi.
Pihaknya juga membeberkan soal keberlanjutan sinkronisasi program Pemerintah Pusat, dengan Pemkot Tangsel saat ini. “Program pemeriksaan kesehatan gratis, itu sinkron dengan target kita meningkatkan usia harapan hidup,” ucapnya.
Kemudian membentuk pola kesehatan. Kemudian juga bantuan biaya pendidikan. Dan itu juga sama saja sinkron dengan upaya kita, untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah kita,” tandas Benyamin.

