Kamis, November 13, 2025

Munas III Serikat Pekerja, Menaker: Wujudkan Hubungan Industrial yang Harmonis dan Transformatif

POSRAKYAT.ID – Menteri Tenaga Kerja (Menaker) RI, Yassierli menyatakan, dalam rangka menghadapi berbagai tantangan di lingkungan buruh, pihaknya meminta kolaborasi antara para pekerja, dan industri yang ada.

Pernyataan Yassierli itu, saat menghadiri Munas III Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi, dan Pertambangan, Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP KEP KSPSI), di salah satu hotel, di Kota Tangerang.

“Kita punya tantangan untuk menegakkan norma kerja, norma keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Kita punya tantangan untuk mewujudkan hubungan industrial yang harmonis dan transformatif. Dan kita punya tantangan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja kita ke depan,” kata Yassierli, Rabu 12 November 2025 kemarin.

Pemerintah, sambungnya, membutuhkan dukungan dari para buruh. “Jadi perjuangan buruh tidak hanya sebatas masalah upah dan kesejahteraan, walaupun itu penting. Tapi penegakan K3, peningkatan skill, dan harmonisasi antara buruh serta industri, juga sama pentingnya,” tukas Yassierli.

Baca Juga :  Caleg PSI Provinsi Banten Minta Penyelidikan Tuntas Kebocoran Chandra Asri

Terpisah, Ketum FSP KEP KSPSI, Dedi Sudarajat mengatakan, Munas yang saat ini digelar, merupakan upaya dalam membentuk kepengurusan baru, sesuai dengan AD/ART organisasi.

Selain itu, lanjut Dedi, pihaknya juga perlu membuat berbagai program, dalam rangka mewadahi kebutuhan-kebutuhan buruh, di bawah naungan FSP KEP KSPSI.

“Sehingga, nanti itu menjadi tolak ukur kita, membuat program lima tahun ke depan. Itu intinya. Karena kan banyak program terutama masalah produktivitas. Karena produktivitas dan K3, sedang digalakkan oleh Pak Menteri. Masalah produktivitas dan K3,” tegasnya.

Dedi juga menyebut, sebagai amanat Menaker RI, pihaknya siap berkolaborasi, dalam mewujudkan program-program pemerintah. “Pak Menteri hanya menyampaikan bahwa dengan pengurus baru, bagaimana kita berkolaborasi dengan baik,” jelas Dedi.

Baca Juga :  188 Ribu Kendaraan Taat Pajak, Samsat Serpong Bukukan 299 Miliar

Karena kita tahu kan yang paling penting sekarang ini K3. Kan dulu itu kita sangat lemah terhadap K3. Sehingga memang ini penting kan. K3 itu kan urusannya nyawa manusia. Kalau kita tidak peduli terhadap ini (K3), kan berbahaya,” tambahnya.

Iklan - Scroll kebawah untuk melanjutkanspot_img
RELATED ARTICLES

Populer