Pasalnya, jika organisasi kepemudaan sudah terdapat ketidakharmonisan, serta banyaknya intrik-intrik di dalamnya, sambung Ringgo, maka pemuda Kota Tangsel, akan semakin terpuruk.
“80 persen penduduk Kota Tangsel itu usianya 17-40. Berarti Kota Tangerang Selatan ini milik pemuda. Pemerintah Kota, hari ini harus konsen terhadap pemudanya. (Banyak yang terlibat) sampai Open BO, kriminal ya, begal, pencurian. Jadi bandar,” tegasnya.
Itu kan yang jadi konsen kita hari ini. Bagaimana kalau semakin banyak anak di Kota Tangsel ini, yang terlibat kriminal. Pembangunan pemuda lah intinya. Pembinaan lah lebih tepatnya,” tandas Ringgo.