POSRAKYAT.ID – Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie memediasi kasus dugaan intoleransi dan kekisruhan yang terjadi di Setu, Kota Tangsel beberapa waktu lalu.
“Intinya adalah pertemuan ini saling meminta maaf dan saling memberikan maaf. Konsiliasi antara warga masyarakat yang sudah bisa kita selesaikan. Dan Alhamdulillah, ini pelajaran berharga buat Tangerang Selatan,” kata Benyamin, Selasa 14 Mei 2024.
Kasus dugaan intoleransi yang terjadi di Kelurahan Babakan, Setu itu berakhir damai di Rumah Dinas Wali Kota Tangsel, usai pertemuan antara warga Kampung Poncol dengan Persaudaraan Timur Raya (Petir), serta Mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam).
“Kemudian dari forum pembauran kebangsaan dari forum kerukunan umat beragama (FKUB), dan banyak lagi yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu,” ujarnya
Benyamin menuturkan, proses hukum tetap berjalan terhadap kasus dugaan intoleransi tersebut. Hari ini, pihaknya, tetap mengedepankan konsiliasi terhadap semua pihak, pada kasus yang ramai belakangan waktu lalu.
“Ya nanti akan ada tahapan lebih lanjut. Setelah itu, sabar dulu. Kita intinya konsiliasi dulu. Saya sudah mengambil langkah dalam pembinaan RT dan RW, untuk mereka memahami tugas pokok dan fungsi. Intinya adalah pada komunikasi,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, perwakilan Mahasiswa Kelvin Malelang menyampaikan, pihaknya tetap mengedepankan kenyamanan di Tangerang Selatan (Tangsel).
Ia berharap, mahasiswa dan warga bisa bersinergi, dan juga meminta maaf atas kesalahan-kesalahan dari perilaku selama ini kepada warga.