POSRAKYAT.ID – Pengurus Bank Sampah Mandiri Asri, Kelurahan Setu Mardiono menyebut, pihaknya dapat menghasilkan omzet Rp500 ribu setiap bulan, dari pemilahan sampah.
Ketua RT 05/02 Perumahan Puri Serpong I itu menyatakan, Bank Sampah Mandiri Asri aktif kembali sejak awal 2023 lalu.
“Sebelumnya sempat terbentuk, tapi tidak aktif. Awal tahun ini, kami aktifkan lagi. Per bulan, kami (Bank Sampah Mandiri Asri) bisa menghasilkan omzet Rp500 ribu dari pemilahan sampah non organik,” kata Mardiono, Sabtu 23 September 2023.
Mulanya, lanjut Mardiono, masyarakat di wilayah tersebut belum memahami mekanisme dan fungsi dari Bank Sampah.
“Kendala awal mula itu, sosialisasi ke masyarakat, karena mereka belum memahami apa Bank Sampah, dan bagaimana cara kerjanya,” jelas Mardiono lagi.
Mardiono sendiri mengaku bahwa, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berperan memberikan peralatan guna Bank Sampah Mandiri Asri.
“Sebelumnya kami membuat kepengurusan dan di-SK-kan oleh Kelurahan Setu. Dari situ, kami mendapat bantuan timbangan, buku tabungan dari DLH,” paparnya.
Di lokasi, Ketua Fraksi PSI DPRD Alexander Prabu meminta agar DLH Kota Tangsel lebih memperhatikan keadaan Bank Sampah di tiap-tiap wilayah.
“Banyak cara untuk mengurangi sampah, salah satunya Bank Sampah. Saya minta agar DLH lebih perhatian pada keadaannya di tiap-tiap wilayah,” ujar Alex.
Melihat kondisi sampah yang selalu menjadi polemik perkotaan, tambah Alex, pemerintah memiliki program yang baik, seperti Bank Sampah dan TPS3R.
