POSRAKYAT.ID – Revitalisasi Pasar Ciputat yang menelan anggaran hingga puluhan miliar, belum dapat mendongkrak PAD Dinas Perindag Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Pasalnya berdasarkan informasi, hingga kini ada sedikitnya 520 kios yang masih kosong.
Padahal, jika kios tersebut terisi dengan nilai sewa Rp230.000 per bulan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan dapat mengumpulkan Rp1 miliar lebih, sejak relokasi 2022 lalu.
Ketua Perkumpulan Pedagang Pasar Ciputat (P3C) Yuli Sarlis menyesalkan sikap Disperindag Tangsel yang terkesan acuh, terhadap nasib pedagang yang hingga kini tidak dapat menutup modal dagang.
Yuli yang sempat menyerahkan proposal agar Gedung Pasar Ciputat ramai pengunjung, mengaku mendapat penolakan dari Disperindag Kota Tangsel.
Tak hanya itu, P3C sempat mengusulkan agar kios-kios di lantai 1 dan 2 baik di Gedung A dan B, dapat terisi oleh pedagang barang antik, serta ukiran dan lukisan-lukisan.
“Tapi usulan P3C itu dapat penolakan. Padahal, kami ini memikirkan bagaimana Pasar Ciputat ramai. Kita mau bikin event-event, juga tertolak. Jadi kami pedagang ini harus bagaimana?” kata Yuli, Senin 3 Juli 2023.
Terpisah, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengaku, sepinya pedagang di Gedung Pasar Ciputat akibat sarana parkir yang belum memadai.
“Ya memang itu ada permintaan dari para pedagang untuk dibikin, apa ya semacam brijing, tempat parkirnya tidak terlalu jauh.
Itu sedang kita lakukan sekarang, penataannya,” kata Benyamin, beberapa waktu lalu.
Sekarang pindah dulu deh ke Pasar yang kita revitalisasi, kekurangannya kita lihat sambil jalan. Jangan ngga pindah, nanti kita ngga bisa tahu kekurangannya seperti apa,” tambahnya.