Upaya yang terus dilakukan, tambahnya, antara lain memberikan makanan tambahan, dan mengedukasi masyarakat soal pentingnya kebutuhan gizi saat hamil dan menyusui.
“Pembentukan pos gizi di setiap kelurahan, memberikan edukasi kepada masyarakat tentang gizi. Edukasi terkait 1000 hari pertama kehidupan untuk pencegahan terjadinya stunting,” ungkap Alin.
Pelaksanaan manajemen terpadu balita sakit dan gizi buruk. Pelaksanaan pendampingan terhadap keluarga berisiko stunting. Pemeriksaan kesehatan calon pengantin di fasilitas kesehatan, skrining dan deteksi dini ibu hamil resiko tinggi, ibu bersalin dan bayi balita resiko tinggi,” tandasnya.
Arahan Bapelitbangda Soal Stunting di Tangsel
Terpisah, Kepala Balitbangda Kota Tangsel Eki Herdiana menyebut, pihaknya terus berkoordinasi dengan dinas-dinas teknis, dalam upaya penekanan angka stunting.
“Ya kalau kami kan memberikan arahan, dinas A bertugas untuk ini, dinas B bertugas untuk apa. Jadi kita mengarahkan untuk menekan angka stunting itu,” ujar Eki di ruang kerjanya.
Alhamdulilah kita terendah di Provinsi Banten. Soal makanan tambahan, itu koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. Makanan tambahan itu kan bisa ikan, sayur,” pungkasnya.