Luthfi menyatakan, selain pendidikan, karakteristik anak muda di dua wilayah tersebut pun terasa jauh berbeda.
“Anak muda di Banten Selatan cenderung menuntut pekerjaan dalam rangka mencari atau menyambung hidup,” tegas Lutfhi.
Sedangkan anak muda di daerah Tangerang Raya selain pekerjaan, juga menuntut adanya sektor hiburan dalam rangka menikmati hidup,” tambahnya.
Keterbelakangan pembangunan ekonomi dibandingkan dengan Banten Utara, mendorong pentingnya keterwakilan pemimpin dari keduanya.
Hal itu, dalam rangka memastikan kekuasaan dijalankan untuk pemerataan pembangunan ekonomi.
“Oleh karena itu, dibanding hanya berkutat soal background kandidat, penting juga memastikan kekuasaan, dijalankan untuk pembangunan ekonomi yang menyejahterahkan masyarakat,” ungkap Lutfhi.
POSRAKYAT.ID - Anggota Komisi II DPRD Kota Tangerang, Saiful Milah meminta, agar Wali Kota memberikan…
POSRAKYAT.ID - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangsel, kini memiliki Sistem Informasi Penduduk Non…
POSRAKYAT.ID - Dalam rilisnya kepada Posrakyat.id, Direktur RSU Kota Tangerang, Yusuf Alfian Geovanny mengaku, obat…
POSRAKYAT.ID - Bocah di wilayah Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan berinisial P (12), diduga menjadi…
Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, pada gelaran akreditasi PAUD di Kota Tangsel. (Foto:…
POSRAKYAT.ID - Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan mengungkapkan, sebagai tuan rumah penyelenggaraan Porprov…
This website uses cookies.