Luthfi menyatakan, selain pendidikan, karakteristik anak muda di dua wilayah tersebut pun terasa jauh berbeda.
“Anak muda di Banten Selatan cenderung menuntut pekerjaan dalam rangka mencari atau menyambung hidup,” tegas Lutfhi.
Sedangkan anak muda di daerah Tangerang Raya selain pekerjaan, juga menuntut adanya sektor hiburan dalam rangka menikmati hidup,” tambahnya.
Keterbelakangan pembangunan ekonomi dibandingkan dengan Banten Utara, mendorong pentingnya keterwakilan pemimpin dari keduanya.
Hal itu, dalam rangka memastikan kekuasaan dijalankan untuk pemerataan pembangunan ekonomi.
“Oleh karena itu, dibanding hanya berkutat soal background kandidat, penting juga memastikan kekuasaan, dijalankan untuk pembangunan ekonomi yang menyejahterahkan masyarakat,” ungkap Lutfhi.
POSRAKYAT.ID - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI, Benjamin Paulus Oktavianus menegaskan, sebagai amanat pemberantasan penyakit…
POSRAKYAT.ID - Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan menyebut, pasca pemeriksaan terhadap MH (13)…
POSRAKYAT.ID - Seorang siswa di salah satu SMPN Kota Tangsel yang berinisial MH (13), diduga…
POSRAKYAT.ID - Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie, meminta agar seluruh Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian…
POSRAKYAT.ID - Direktur RSU Kota Tangerang, dr. Yusuf Alfian Geovanny mengatakan, gelaran forum konsultasi publik…
POSRAKYAT.ID - Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan menyebut, sejak periode pertamanya menjabat bersama…
This website uses cookies.