POSRAKYAT.ID – Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mulyanto meminta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), segera mengindentifikasi kasus gagal ginjal akut pada anak.
Menurut Anggota Komisi VII itu, BRIN dapat melakukan riset serta penelitian, dan menghasilkan inovasi untuk menyelesaikan kasus tersebut. Ketimbang, sambungnya, mengimpor obat dengan APBN.
Diketahui, hingga kini, tingkat kematian anak pada kasus tersebut mencapai 57,5 persen. Kasus ini, tegas Mulyanto, tak boleh dianggap remeh.
“Ini penyakit yang misterius dan tidak boleh disikapi secara sporadis dan biasa-biasa saja,” kata Mulyanto dikutip dari portal DPR RI, Selasa 25 Oktober 2022.
BRIN yang memiliki kapasitas untuk melaksanakan riset kesehatan harus segera mengambil inisiatif strategis tersebut. Jangan membiarkan berlarut-larut, apalagi kalau yang muncul hanyalah inisiatif impor obat dengan biaya APBN,” sambungnya.
Mulyanto berharap, pemerintah tidak mengulangi kesalahan yang sama ketika kali pertama menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.
Kala itu, ujarnya lagi, pemerintah dinilai lambat menangani dan malah menjadikannya sebagai ladang bisnis bidang kesehatan.
“Kita jangan mengulangi kesalahan sebelumnya dalam menangani Covid-19, yang ditengarai sebagai ajang bisnis PCR dan bisnis vaksin,” tandas Mulyanto.