POSRAKYAT.ID – Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie menyebut, pihaknya tengah melakukan koordinasi, sebagai langkah antisipasi terhadap inflasi, pasca kenaikan BBM, beberapa waktu lalu.
Langkah-langkah antisipatif itu dibutuhkan untuk mencegah terjadinya kenaikan inflasi yang akan berdampak pada stabilitas perekonomian.
“Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel telah mengalokasikan 2 persen Dana Transfer Alokasi Umum (DTAU) untuk program bantuan sosial untuk masyarakat rentan terhadap inflasi, yang dilakukan oleh Dinas Sosial,” kata Bang Ben, sapaan akrabnya, ditulis Selasa 27 September 2022.
Dalam rapat bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), tim Ben-Pilar itu, berkoordinasi guna mengantisipasi efek lainnya yang timbul akibat kenaikan angka inflasi.
Selain alokasi DTAU itu, Bang Ben melanjutkan, pihaknya meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) agar menjaga stabilitas harga sehingga terjangkau oleh masyarakat.
Dan kelancaran distribusi melalui integrasi bersama pemerintah daerah dan instansi terkait dan kepolisian yang dikoordinir oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3).
Benyamin juga menginstruksikan untuk penguatan program TPID lewat rapat koordinasi pemantauan, monitoring dan juga evaluasi. Hal ini harus dilakukan untuk memastikan pengendalian inflasi dapat dilakukan dengan baik.
“Kita semua kumpul di sini, kepala perangkat daerah untuk memamparkan rencana program yang saat ini telah, sedang dan akan dilakukan,” ucap Bang Ben.
Lebih lanjut, Bang Ben menyatakan operasi pasar juga akan menyasar di tujuh Kecamatan di Tangsel, bekerja sama dengan Bulog dan beberapa perusahaan-perusahaan. Sebagai salah satu langkah antisipasi terjadinya inflasi di Kota Tangsel.
“Operasi pasar juga sebagai langkah kita untuk menekan inflasi, agar angka inflasi di Tangsel tidak meningkat dan dapat terus dikendalikan,” pungkasnya.