POSRAKYAT.ID – Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Hendry Ch Bangun, menyinggung bagaimana organisasi tersebut lahir, dan korelasinya dalam menjaga kedaulatan bangsa, dalam sambutannya.
Hadir di Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI, Hendry pun mengingatkan bagaimana peranan pilar keempat demokrasi itu (pewarta), dalam menyikapi bangsa yang berdaulat, pasca kemerdekaan 1945 lalu.
“PWI merupakan organisasi wartawan tertua. PWI lahir manakala Kolonial Belanda kembali menduduki Bangsa Indonesia, dan berperan aktif dalam menyiarkan kemerdekaan Indonesia kala itu,” kata Hendry, di Ballroom Graha Pena, Serang, Rabu 19 Februari 2025.
Sehingga, lanjut Hendry, PWI berperan bagaimana menjaga kedaulatan bangsa, sejak lahirnya di tahun 1946 lalu. “Oleh sebab itu, selaras dengan tema Hari Pers Nasional (HPN), di mana terdapat kata-kata kedaulatan,” jelasnya lagi.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Banten Ucok Abdulrauf Damenta dalam sambutannya menyatakan, peranan media massa harus terasa oleh masyarakat, dengan cara memberikan informasi kerja-kerja pemerintah secara utuh.
“Ini (OKK) untuk pembekalan dan mempertajam nalar ‘mesin ketik’. Supaya, kebijakan Pemerintah Banten tersampaikan (secara) utuh,” ujar Pj Gubernur Banten Ucok.
Sampaikan secara utuh (kebijakan dan program pemerintah), sehingga masyarakat tau apa tujuan pembangunan kepala daerah. Bantu Gubernur dan Wakil Gubernur Banten terpilih. Dan beri kontribusi yang positif untuk masyarakat. Jadilah Pers yang kredibel, jujur dan martabat,” imbuh Ucok.
Seperti diketahui, di Surakarta, pada tanggal 9 Februari 1946 terbentuklah organisasi wartawan nasional dengan nama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Ketua PWI pertama adalah, Sumanang Surjowinoto dengan Sekretarisnya, Sudarjo Tjokrosisworo.
