“Pertama dari hasil jual listriknya, Nah listriknya ini ke PLN nanti ada 19,6 MW per jam. Kedua pendapatan dari pengolahan sampahnya. Berupa BLPS,” terang Bobby.
Saat ini, pihaknya tengah fokus menggodok kesiapan pembangunan proyek tersebut. “Jadi itu nanti finalisasinya setelah feasibility study (FS) ini semua segala macam lengkap, kita ajukan ke pusat. Jadi itu paling penting,” paparnya lagi.
Sebelumnya, Wali Kota Tangsel, menetapkan konsorsium IEH-CNTY, sebagai pemenang lelang proyek Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL).
“Kota Tangerang Selatan akan menjadi tonggak lahirnya pengelolaan sampah perkotaan dengan teknologi modern yang ramah lingkungan di Indonesia.” kata Benyamin.