“Misalnya ada orang tua siswa yang tidak mampu membayar sekolah, atau ijazah anaknya tertahan. Kami akan lakukan asesmen. Setelah itu, kami minta diskon dari sekolah, lihat kemampuan keluarga, kontribusi dari para pihak, dan kekurangannya oleh Baznas,” jelasnya.
Dari sisi pengumpulan, Subhan menerangkan, zakat profesi dari para ASN menjadi penyumbang terbanyak. Masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) secara rutin menyerahkan zakat dan infak dari pegawainya setiap bulan.
Terkait pelaksanaan program, Subhan memastikan, bahwa seluruh program yang telah berjalan. “Setiap dana yang masuk akan segera disalurkan. Baik melalui program utama, maupun dalam bentuk bantuan temporer,” tutupnya.