Adi menuturkan, atas perbuatan bejatnya itu, tersangka (DG) terancam dengan pasal yang berlapis, terlebih kejahatan terhadap anak.
“Terhadap predator anak berinisial DG, polisi menerapkan pasal 81 dan atau Pasal 82 UU RI No.17 Tahun 2016,” tegasnya.
Pasal 83 UU RI Nomor 35 Tahun 2014 atas perubahan UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak dan/atau Pasal 6 UU Noor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS),” lanjut Adi.