Selain itu, pihaknya juga turut mendorong dan menggerakkan kalangan perempuan dan remaja, agar aktif dalam upaya pencegahannya.
“Menggerakkan perempuan dan remaja, untuk secara aktif melakukan upaya pencegahan infeksi dan penularan HIV-AIDS bagi diri, dan lingkungannya,” terangnya.
Meningkatkan keberpihakan dan kesetaraan, dalam menyediakan layanan pencegahan, tes, dan pengobatan HIV-AIDS berkualitas untuk semua orang,” tambahnya.
Merubah Stigma
Saat ini, kata Adhy lagi, paradigma dan sikap masyarakat, masih mendiskriminasi terhadap orang dengan HIV (ODHIV).
“Sebagian masyarakat masih mendiskriminasi dan memandang miring pada ODHIV dengan berbagai stigmanya,” paparnya.
Sikap dan stigma tersebut, membuat ODHIV ‘bersembunyi’, dan berusaha menutupi penyakitnya. Sehingga, sambung Adhy, membuat pencegahan sangat sulit dilakukan.
“Akibat dari pemahaman yang kurang tepat tentang HIV AIDS, sehingga ODHIV berusaha menyembunyikan status HIV positifnya, dan malu untuk memeriksakan kesehatannya,” ujar Adhy.
Dampaknya, meningkatkan risiko kematian ODHIV, dan penularan HIV AIDS di masyarakat,” sambungnya.