POSRAKYAT.ID – Menteri Koperasi dan UMKM (MenkopUMKM) Teten Masduki mendorong seluruh koperasi di Indonesia menerapkan sistem laporan keuangan berbasis digital.
Permintaan itu dilontarkan Teten akibat masih banyaknya koperasi yang masih melakukan pencatatan laporan keuangan dengan sistem manual.
Teten menjelaskan, dengan menggunakan aplikasi digital, track record cashflow terlihat dengan jelas.
“Dengan credit scoring seperti itu tidak perlu lagi agunan aset, ketika mengajukan kredit. Jadi, harus ada inovasi dari penyedia kredit bagi UMKM,” kata Teten, Jumat 4 November 2022.
Teten mengatakan, berdasarkan data yang dihimpunnya dari State Gobal Islamic Economy Report 2020/2021, indikator ekonomi syariah Indonesia terus membaik.
Dimana pada 2020, berhasil menduduki peringkat ke-4 Dunia, di bawah Malaysia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.
“Perkembangan tersebut mencerminkan potensi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia memiliki kekuatan yang luar biasa untuk terus dikembangkan,” tegas Teten.
Menurutnya, melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Koperasi dan UMKM (KUMKM), KemenkopUKM mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia melalui penyaluran dana bergulir dengan skema pembiayaan syariah.
“Dengan target penyaluran LPDB-KUMKM yang seimbang antara konvensional dan syariah ini, memberikan ruang yang sama terhadap kebutuhan akses permodalan, sesuai dengan prinsip-prinsip syariah,” tambahnya.
Teten berharap, dengan kemudahan akses pembiayaan syariah melalui dana bergulir LPDB-KUMKM, akan semakin banyak pelaku usaha yang terbantu dan kapasitas usahanya meningkat.
“Baik dari sisi manajemen usaha, manajemen produksi, hingga pemasaran,” tambahnya.